BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Friday, January 30, 2009

Lima Jam Boleh Arak Naga


Oleh Andika Lay

Puncak perayaan Cap Goh Meh yang jatuh pada 9 Februari 2009, Pemerintah Kota Pontianak akan mengakomodir pagelaran naga dan barongsai yang merupakan tradisi warga Tionghoa dalam merayakan Imlek di hari ke-15 atau yang lebih dikenal dengan sebutan Cap Goh Meh.

Sesuai Kepres Nomor 6 Tahun 2000 tentang pencabutan Intruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 tentang agama, kepercayaan, dan adat istiadat China dalam poin ketiga menyebutkan dengan ini penyelenggaraan kegiatan keagamaan, kepercayaan, dan adat istiadat China dilaksanakan tanpa memerlukan izin khusus sebagaimana yang berlangsung selama ini.
“Pemkot memberikan waktu selama lima jam untuk warga Tionghoa untuk menggelar arak-arakan naga di Kota Pontianak. Arak-arakan naga mesti diakomodir agar puncak perayaan Cap Goh Meh tidak mengganggu aktivitas yang lain,” ungkap Walikota Pontianak, H Sutarmidji, Kamis (29/1) usai menerima puluhan perwakilan Ormas yang menolak arakan naga.
Kata Sutarmidji, ritual ini memang perlu dilakukan karena bertujuan tolak bala, dan khusus pemadam kebakaran untuk mencari dana amal. Untuk itu, Pemkot tidak perlu mengeluarkan izin khusus arakan naga dan barongsai tersebut. Dan rute arak-arakan naga dan barongsai itu dipusatkan di Jalan AR. Hakim (lapangan PSP) serta sepanjang Jalan Gajahmada. Mulai pukul 13.00-18.00 WIB atau selama lima jam.
“Tapi kita tetap melarang tatung, karena tatung tidak termasuk yang telah kita bahas, maka akan ada tindakan penghentian apabila ada warga yang mengarak tatung,” tegas Sutarmidji.
Mantan Wakil Walikota ini kembali menjelaskan, arak-arakan naga yang dikehendaki warga Tionghoa merupakan naga perkumpulan pemadam kebakaran, karena tujuan mereka melakukan arak-arakan ini untuk menambah dana operasional bagi pemadam kebakaran, karena pemadam kebakaran untuk kepentingan sosial.
“Kita minta pemahaman dari semua pihak, ini adalah keputusan untuk dapat disosialisasikan agar dapat dijalankan, dan akan ada tim yang memantau untuk mengevaluasi. Apalagi tahun depan merupakan tahun kunjungan wisata, dan keputusan ini sangat membawa dampak ekonomi,” ujarnya.
Sementara Kapoltabes Pontianak Kombes Pol Muhamad Asep Sahrudin mengatakan tidak akan terjadi apa yang diisukan selama ini, bila ada dukungan dan saling memahami. ”Saya harap semua berjalan lancar, artinya tidak ada jaminan apapun dan aparat Polri sudah siap untuk memantau kelancaran dalam pagelaran naga tersebut,” katanya.
Dia juga berpesan agar permainan naga tidak keluar jalur yang telah disepakati. ”Taatilah kesepakatan itu untuk kepentingan bersama. Bila ada yang keluar jalur, kita tidak segan-segan memberi teguran,” tegasnya lagi.

0 komentar: