BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Tuesday, January 13, 2009

Banjir Terjang Entikong dan Air Besar


TERJEBAK
Antean panjang kendaraan baik roda dua maupun empat yang terjebab banjir di Singkawang, Minggu (11/1). FOTO Mujidi/Borneo Tribune
==============

Oleh Tanto Yakobus

Hujan sejak Sabtu (10/1) akhir pekan kemarin, menyebabkan sejumlah desa di Kecamatan Entikong, Sekayam dan Balai Karangan di Kabupaten Sanggau diterjang banjir. Banjir besar juga merendam sejumlah dusun di Kecamatan Air Besar Kabupaten Landak.

Bahkan akibat banjir besar tersebut, Yoseph Suez dari Entikong melaporkan, Kantor Imigrasi dan Bea Cukai lumpuh total. Ketinggian air mencapai atap rumah warga. Akibatnya, empat rumah warga Desa Suruk Tembawang Kecamatan Entikong hanyut disapu banjir. Keempat rumah warga tersebut tepatnya di Dusun Pala Pasang, Marau dan Serengkang. Umumnya, rumah warga yang ada di sepanjang Sungai Sekayam tak luput dari banjir.
Menurut Agus, warga Balai Karangan yang dihubungi via ponselnya menjelaskan, selain di Kecamatan Entikong, banjir juga terjadi di Kecamatan Balai Karangan dan Kecamatan Sekayam. Air menggenangi rumah warga dengan ketinggian lebih dari dua meter.
Dampak terparah, selain hanyutnya rumah warga, juga lumpuhnya pelayanan di kantor Bea Cukai dan Kantor Imigrasi. Padahal kehadiran kantor pemerintah ini sangat vital bagi keluar masuknya orang baik ke Indonesia maupun Malaysia lewat PLB (Pelabuhan Lintas Batas) Entikong tersebut.
“Banyak rumah yang terendam dan empat hanyut terbawa air sungai akibat meluapnya Sungai Sekayam. Penyebab utamanya, karena bagian hulu sungai hutannya sudah habis dibabat sehingga air tidak terbendung lagi,” jelas Agus.
Banjir yang sudah dua hari itu menenggelamkan pemukiman warga, banyak jembatan penghubung ke Kota Kecamatan terendam dan dikhawatirkan putus karena derasnnya arus.
Untuk sementara, semua aktivitas warga tidak bisa berjalan seperti biasanya. Bahkan aliran listrik juga terputus.
Hal sama disampaikan Hartono, warga Sontas Kecamatan Entikong. Menurutnya, banyak warga yang sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi guna menyelamatkan diri dari kepungan air. “Saat ini kami hanya bisa menyelamatkan keluarga saja dan beberapa barang berharga terpaksa kami tinggalkan di rumah karena semakin lama air semakin tinggi,” katanya.
Banjir kali ini banyak simpang siur informasi. Ada yang menyebutkan 30 rumah hanyut, dan ada pula kendaraan yang menjadi korban. Namun hal tersebut belum bisa dikonfirmasikan kebenarannya, sejauh ini baru empat rumah warga ke Kecamatan Entikong yang tersapu banjir.
Banjir besar juga mengancam beberapa dusun di Kecamatan Air Besar. Seperti yang terjadi di beberapa desa di sekitar ibukota Kecamatan Air Besar. Seperti di Desa Serimbu, Hanura, Sepangah.
Menurut salah satu warga Serimbu, Ya’ Habijan, dihubungi via hand phone, Minggu (11/1) kemarin, mengatakan, hujan turun sejak Sabtu menyebabkan air Sungai Serimbu meluap mulai pukul 02.00 dinihari.
Hingga hari ini, belum ada tanda-tanda banjir akan surut. Desa-desa yang kena banjir di Serimbu, yakni Desa Sepangah yang dimulai dari jembatan SMA Air Besar sampai ke SMP Hanura. Di lokasi tersebut jalan terendam banjir dengan ketinggian 3-4 meter.
Demikian juga dengan kantor Polsek sampai ke Serimbu, tergenang banjir sedalam kurang lebih 4-5 meter. Jembatan gantung Serimbu juga tenggelam kira-kira setengah meter.
Akses jalan putus total, akhirnya warga pakai sampan. Warga yang rumahnya terendam banjir mulai ngungsi ke rumah tetangga di dataran tinggi. Sampai kemarin hujan masih menguyur Serimbu.
Sementara di Kota Ngabang, hujan terus menerus turun. Akibatnya, air Sungai Landak juga mulai meluap. Namun air sungai belum sampai masuk ke perkarangan rumah warga.

0 komentar: