BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Wednesday, January 7, 2009

Aji Mumpung

Oleh Tanto Yakobus

Selasa (6/1) dua hari lalu saya mampir ke kantor sekretariat Partai Demokrat di Jalan Imam Bonjol.Kebetulan di kantor itu ada beberapa orang yang saya kenal dan kami pun bincang-bincang soal hasil survei yang diumumkan Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI), Saiful Mudjani pada 4 Januari lalu.

Hasilnya, cukup mengagetkan. Dan bagi orang Demokrat jelas menyenangkan. Survei dilaksanakan selama 10-22 Desember 2008 melibatkan 2.200 responden. 70 persen responden menyukai isi iklan Partai Demokrat, 66 persen responden menyukai isi iklan Gerindra, PDIP 59 persen dan Golkar 54 persen. Padahal dari intensitas iklan Gerindra di televisi ditayang secara besar-besaran bersama tokohnya, nyatanya responden menyukai iklan Demokrat, begitu kata Saiful dari LSI.
Mudah-mudahan pengaruh iklan Demokrat yang secara masif itu juga ada imbasnya bagi para caleg yang kini tengah mensosialisasi dirinya di berbagai daerah. Iklan sangat membantu dalam sosialisasi, kata teman saya yang kebetulan caleg untuk DPRD Kabupaten Bengkayang itu.
Obrolan kami loncat sana loncat ini. Saya pun maklum, itulah dunia politik. Topiknya serba tidak pasti, bicaranya bersayap. Konon, hitungan matematika tidak bisa diterapkan di dunia politik, karena hasilnya yang tidak pasti tadi. Bisa ya bisa tidak, meraba-raba mencari pegangan yang enak.
”Musim caleg sekarang, banyak aji mumpung,” celoteh teman dari Sanggau. Entah keturunan dari mana, ada jak ngakunya keluarga. Padahal hari-hari sebelumnya, jangankan keluarga, kenal saja tidak.
Hand phone (HP) pun berdering terus, entah dari mana. Bila diangkat, bicaranya akrab. Bila tidak dilayani, basa basi yang akrab tadi berubah menjadi ancaman. ”Jangan harap dapat suara pemilu nanti”.
Kalau soal pulsa. Itu sudah tak bisa diomongkan lagi, tiap hari dari tiga telepon yang masuk, pasti salahsatunya minta dikirim pulsa.
Banyak ragam orang memanfaatkan caleg. Mulai dari minta kirim pulsa, bantu biaya sekolah anak, tunjangan hari raya, biaya istri berobat ke rumah sakit sampai ada yang minta dibelikan pakaian dalam istrinya.
Saya yang semula mampir sebentar, lalu keasyikan ngobrol bersama para politisi itu. Ya hitung-hitung cari pengalaman juga. Bantuan sih boleh saja diberikan, tapi betul-betul memberi manfaat baik bagi si pemberi maupun yang menerimanya. Kalau yang benar-benar sakit, dan kebetulan kita mampu, apalah salahnya. Hitung-hitung beramal. Tapi kalau soal pulsa dan lain-lain itu juga minta dengan caleg, ya rasanya sudah keterlaluan.
Sebelum ada caleg, siapa pula yang isi pulsanya selama ini? Sampai pakaian dalam istri pun harus dibebankan kepada caleg untuk menggantinya?
Lalu ada pula yang menjadi tim sukses caleg justru untuk memperkaya dirinya sendiri. Padahal dana dari caleg itu untuk sosialisasi, tapi justru dibelikan barang untuk berdagang. Ya banyak macam aji mumpung ada caleg itu.
Sebagai masyarakat, kita semua harus sadar. Inilah konsekuensi kita memilih negara demokrasi yang menganti pimpinannya dengan cara demokrasi pula, yakni lewat pemilihan umum (pemilu). Sebab memilih dan dipilih itu hak dan kewajiban kita sebagai warga negara. Jadi jangan kita memanfaatkan situasi mumpung ada musim caleg. Sebab caleg itu juga bagian dari proses demokrasi tadi.
Sebagai rakyat, kita harus sadar. Bagaimana mengganti para politisi busuk yang selama ini tidak berpihak kepada kepentingan rakyat. Mereka menjadi politisi untuk memperkaya diri sendiri. Jauh dari tujuan demokrasi sesungguhnya, yang mensejahterakan rakyat.
Dan saat pemilu inilah waktu yang tepat bagi rakyat menentukan pemimpin pilihannya. Apalgi Keputusan MK jelas penetapan calon terpilih berdasarkan suara terbanyak. Jadi kenali betul calegnya, apa partainya, baru tentukan pilihan Anda. Bukan malah memanfaatkan musim caleg ini untuk kepentingan sesaat. Sebab masa depan caleg, masa depan negara ini ada di tangan rakyat. Sebab suara rakyat adalah suara Tuhan.

1 komentar:

GREGORIUS IGO said...

Kalau soal aji mumpung sih sudah pasti bung. Kite berdarah-darah dibuatnye... Pak Nico tu sampe tak bise bangon pas Natal & Tahun Baru kemarin...Naseb gak jadi caleg kenak butak-kan terus, mane yang milih tak ade agik..ha..ha..ha..selamat berkampanye Bung Tanto, bilang same Markus hati2 suara terbanyak!!!!