BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Monday, November 16, 2009

Awas Banjir

Oleh TY

Menjelang akhir tahun, selama November, Desember hingga awal Januari curah hujan di Kalimantan Barat tinggi. Curah hujan yang tinggi itu menandakan datangnya musim penghujan.

Bila musim hujan tiba, maka siap-siaplah menyambut datangnya banjir. Segar dalam ingatan kita, hampir setiap penghujung tahun terjadi banjir besar di beberapa daerah di Kalbar ini.
Yang terparah terkena banjir biasanya di Kota Singkawang dan Sambas. Dua tahun terakhir, Singkawang dan Sambas mengalami banjir terparah, bahkan sempat beberapa hari transportasi terputus, kendaraan tidak bisa lewat, akibatnya pasokan sembako juga terhambat.
Sementara di daerah selatan banjir terparah biasa terjadi di Melawi, Sintang, Sekadau, Sanggau dan Landak. Tentu, tidak ada pengecualian untuk Kota Pontianak. Bahkan Sabtu kemarin, beberapa kawasan Kota Pontianak terendam banjir.
Banjir yang sering terjadi belakangan ini bukan hanya fenomena alam dan siklus cuaca semata, tapi ulah manusia juga turut menjadi penyebabnya.
Sumbangsih manusia sebagai penyebab banjir sangat besar. Mulai dari aktivitas pertambangan emas tanpa ijin (PETI), pembalakan hutan atau illegal logging, sampai pada pembukaan perkebunan sawit secara besar-besaran.
Nah, aktivitas manusia diatas, diyakini sebagai penyebab utama banjir di daerah ini. Hujan sedikit saja, banjir sudah menggenang beberapa kawasan rendah. Sebab tidak ada lagi pohon yang sanggup menahan laju air hujan, tidak ada lagi akar yang sanggup menyimpan air hujan, akibatnya, begitu hujan deras siap-siaplah menerima bencana banjir itu. Kadang banjir bandang yang datang.
Sekarang bencana banjir sudah menjadi momok menakutkan. Beda dengan puluhan tahun silam, banjir besar hanya terjadi dalam siklus 20-an tahun sekali.
Tapi sekarang ini banjir kapan saja bisa terjadi. Ada hujan besar pasti ada banjir, sungai gampang meluap. Itu akibat hutan kita sudah habis, gunung digunduli menjadi perkebunan kelapa sawit. Itu sama saja dengan panen sawit panen bencana.
Nah, untuk hari-hari kedepan bersiap-siaplah menerima bencana banjir itu. Sejak dini kita harus mengantisipasinya dengan sikap waspada. Ya waspada itu lebih baik menghindari korban bencana banjir!

1 komentar:

Pasang Iklan said...

Waspada Banjir...
walaupun musim hujan belum begitu signifikan.
namun kita harus waspada akan datangnya banjir.
apalagi bagi kita yang tinggal disekitar wilayah yang langganan banjir.

curah hujan memang belum meningkat.
tetapi kita harus dari sekarang untuk tetap waspada menghadapi banjir.

mungkin banjir sudah menjadi langganan bagi tiap2 daerah tertentu.
dimana banjir ini diakibatkan oleh kita sendiri, yang masih saja membuang sampah sembarangan dan juga tidak menjaga lingkungan kita.

marilah kita jaga lingkungan serta alam kita ini.
agar dampak positif yang akan menghampiri kita.

Iklan