BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Wednesday, November 19, 2008

Rumah Bagi Si Miskin

Oleh Tanto Yakobus

Tiga hari pasca pencoblosan pemilihan Walikota Pontianak, sebagai warga kota, tentu kita semua sudah tahu siapa pemenangnya. Yah siapa lagi kalau bukan Sutarmidji, SH, M.Hum dan pasangannya, Paryadi, SP. Maklum di era keterbukaan dan lancarnya komunikasi dewasa ini, kita gampang sekali mengetahui hasil Pilwako 25 Oktober 2008 kemarin.

Nah, sebagai kandidat walikota, tentu paket Sutarmidji mempunyai jani-janji yang berupa program yang akan dilaksanakannya selama lima tahun bila terpilih sebagai Walikota Pontianak.
Untuk meyakinkan warga pemilih, paket Sutarmidji-Paryadi menawarkan 10 program unggulannya untuk mensejahterakan masyarakat Kota Pontianak.
Nah, dari 10 program tersebut, saya tertarik dengan program rehabilitasi rumah 1000 unit pertahun. Rumah yang akan direhabiltiasi itu adalah rumah warga yang tidak memenuhi syarat kesehatan sebagai rumah tinggal.
Utamanya, rumah warga yang beratapkan daun rumbia atau sagu, lalu tiang cerujuk yang masih banyak dijumpai terutama di kawasan Pontianak Barat, Utara, Timur dan sedikit di Pontianak Selatan dan tenggara.
Bila kita berjalan menelusuri gang-gang daerah padat penduduk di kota ini, terutama kantong-kantong tertentu, memang banyak ditemukan rumah tidak layak huni. Sudahlah atapnya bocor saat hujan, dindingnya tembus pandang pula.
Ini jelas bebas bagi si empunya rumah. Sudahlah beban hidup yang berat, dia harus menanggung beban sosial lagi.
Beban sosial karena bila dia memiliki anak gadis, jelas anaknya malu bergaul dengan siapa saja, karena bila ada teman atau sahabat berkunjung, rumahnya reot. Belum lagi hal-hal lain, banyak masalah yang akan muncul saat orang tidak memiliki rumah layak huni.
Barang kali berangkat dari pemikiran demikian, Sutarmidji yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Walikota Pontianak punya niat untuk merehabilitas rumah warga yang tak layak huni tersebut dalam programnya yang kelak akan dituangkan dalam visi misinya membangun Kota Pontianak.
Menurut kita, program tersebut sangat mulia, apalagi jumlahnya tidak sedikit, 1000 rumah pertahun. Jadi berangkat dari ketiadaan rumah menjadi punya rumah, beban pikiran orang semakin ringan. Dengan ringannya beban hidup seseorang, maka kemiskinan juga diharapkan semakin berkurang.
Sebab orang miskin tidak lagi berpikir bagaimana cara mencari uang atau nafkah untuk memperbaiki rumahnya, sebab uang jatah rehab rumah itu bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain, seperti membeli bahan makanan yang bergizi, untuk biaya sekolah anak-anak mereka maupun biaya kesehatannya.
Yang lebih melegakan lagi, begitu tahu dirinya unggul dalam perhitungan suara, Sutarmidji langsung mengeluarkan statemen bahwa bahwa program 1000 rumah pertahun tidak diutamakan di daerah basis suaranya, tapi akan merata di seluruh kantong-kantong kemiskinan di kota ini. Dirinya tidak ada istilah anak emas atau bukan. Tapi warga kota semua dirangkulnya.
Maka bagi Anda yang kebetulan tidak memilih Sutarmidji, dan belum punya rumah yang layak huni, janganlah berkecil hati. Sebab sebagai pemimpin, Sutarmidji akan merangkul semua orang, baik yang kalah maupun yang menang. Sebab ini bukanlah kemenangan Sutarmidji-Paryadi, tapi kemenangan warga Kota Pontianak.
Sekarang marilah kita bersama-sama menunggu realisasi janji rumah bagi orang miskin itu. Kita yang miskin berhak menagihnya, sementara yang punya kemampuan berhak memantau janji itu. Sebab walaupun itu janji politik, yang namanya janji tetaplah janji dan janji itu adalah hutang kepada orang-orang yang berhak menerimanya.□

0 komentar: