BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Thursday, July 8, 2010

Hari Berkabung Daerah Kalbar

Oleh TY

Hari ini, tanggal 28 Juni 2010, masyarakat Kalimantan Barat dihimbau memasang bendera setengah tiang.
Pemasangan bendera setengah tiang itu sebagai tanda berkabung atas peristiwa pembantian tokoh-tokoh pergerakan dan ribuan masyarakat Kalimantan Barat yang tewas di bantai tentara Jepang di Desa Kopyang Kecamantan Mandor Kabupaten Landak, yang terjadi pada tanggal 28 Juni 1944 silam.

66 tahun silam, satu generasi anak bangsa yang tewas di Mandor, yang kini dijadikan sebagai tempat Makam Juang Mandor. Dan setiap tahun, pada tanggal 28 Juni diperingati sebagai Hari Berkabung Daerah yang diperkuat dengan Peraturan Daerah nomor 5 Tahun 2007 tentang Hari Berkabung Daerah (HBD).
Para korban yang dibunuh pada rentang waktu Tahun 1942-1945 jumlahnya diperkirakan mencapai 21.037 orang.
Mereka dimakamkan tersebar di beberapa lokasi. Biasanya, setelah upacara, dilanjutkan dengan ziarah ke kompleks Makam Mandor.
Sebelum peristiwa pembantaian itu, masyarakat Kalbar sebetulnya menyambut baik kehadiran facisme Jepang di bumi Borneo Barat ini. Terlebih karena Jepang berhasil menyingkirkan Hindia Belanda yang sudah tiga setengah abad menjajah Indonesia, termasuk Kalbar.
Namun setelah pasukan Rikugun (Angkatan Darat) ditarik mundur dan digantikan pasukan Angkatan Laut (Kaigun) dalam jumlah yang lebih besar maka janji-janji Jepang yang akan membantu rakyat mulai diragukan.
Kesan saudara tua dan pemimpin Asia yang bermaksud membebaskan rakyat dari belenggu penjajahan Barat tidak tanpak dalam tindak tanduk tentara Jepang.
Mulai terjadi penculikan dan pembantaian dimana-mana. Dan puncaknya, pembantaian ribuan orang di dareah Desa Kopyang Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak.
Untuk mengenang para korban pembantaian itu, maka Pemerintah Provinsi Kalbar pada tahun 2007 lalu menetapkan tanggal 28 Juni sebagai hari berkabung daerah. Sebab pembantian yang dilakukan secara besar-besaran dilakukan tentara Jepang pada tanggal 28 Juni itu.
Para korban sebelum dibantai, mereka mengalami penyiksaan. Bahkan saat dilakukan eksekusi, kepala mereka disungkup (ditutup) dengan kain, setelah itu baru ditembak hingga mati.
Setiap tahun Pemprov Kalbar menghimbau masyarakat untuk memasang bendera setengah tiang sebagai tanda untuk memperingati Hari Berkabung Daerah. Dan hari ini, Senin (28/6) tepat 66 tahun lalu kita kembali diingatkan pada peristiwa keji ala Angkatan Laut Jepang itu.
Semoga dengan peristiwa ini bukan menjadikan kita untuk balas dendam, tapi bagaimana semangat kejuangan para tokoh dan masyarakat Kalbar itu menyemangati nilai persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga kebersamaan kita bisa terwujud dalam membangun Kalbar yang juah lebih baik lagi.

2 komentar:

Siti Nurrofiqoh said...

Mas...

Minal Aidin Walfaidzin ya..? Moga langkah kecilmu kian berarti :)

Dwi Wahyudi said...

Salam persahabatan dari seorang blogger borneo...