BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Wednesday, May 20, 2009

Untan Membedah Krisis Global

Oleh TY

Krisis global memang menjadi isu seksi dan menarik semua kalangan. Krisis global yang melanda dunia dewasa ini, memang bisa mengancam semua sendi kehidupan. Seperti rusaknya tata kehidupan akibat perubahan iklim, hancurnya sebuah peradaban akibat runtuhnya moral manusia, hingga dampak yang tidak dapat diprediksi sekalipun.
Dampak yang bakal terjadi akibat krisis global itu sangat serius dan menakutkan. Dapat dikatakan, itulah hari kiamat bagi dunia.

Tanda-tandanya, kini sudah muncul di mana-mana di belahan bumi ini. Amerika dan sebagian Negara Eropa mengalami krisis keuangan global. Mesiko dan sebagian Negara Amerika Latin mengalami serangan virus H1N1 atau yang kita kenal dengan flu babi yang sebarannya sudah mendekati Negara kita.
Lalu di belahan dunia lain, ada bencana alam, baik karena ulah manusia yang merusak alam atau memang tanda-tanda alam mulai menua.
Selanjutnya di belahan dunia lain lagi, terjadi krisis moral. Pembunuhan, pemerkosaan dan perdagangan perempuan dan anak-anak. Parahnya lagi terjadi seks bebas yang bermuara pada mewabahnya penyakit kelamin mematikan seperti AIDS-HIV.
Jelas krisis global tersebut ancaman serius bagi peradaban manusia di dunia ini. Bila tidak dicegah sejak dini, bisa saja peradaban itu runtuh suatu ketika.
Melihat fenomena tersebut, Perguruan Tinggi yang selama ini sangat peka dan kritis mengaki berbagai kemungkinan akibat krisis global tersebut, maka Universitas Tanjungpura sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi mengambil peran ‘penyalamatan’ itu.
Para pakar yang ahli di bidangnya pun berkumpul di ruang sidang Rektorat Untan, Senin (19/5) membedah krisis global tersebut. Sekitar 200 peserta dari berbagai universitas ternada di Indonesia, Sarawak Malaysia dan Brunai Darussalam menghadiri acara yang bertajuk Konferensi Internasional dengan bahasan utama krisis global.
Rektor Universitas Indonesia, Prof Dr Gumilar R Soemantri mengatakan, perguruan tinggi akan menjadi faktor penentu kelangsungan peradaban dan manusia dalam menghadapi tantangan global yang semakin berat di masa mendatang.
Memang pada hakekatnya, dunia kampus berperan menciptakan masyarakat efisien, yaki adanya keadilan dan jaminan terhadap kelangsungan peradaban dimaksud.
Secara global, Indonesia menjadi bagian dari peradaban yang tengah menghadapi tangan serius kedepan.
Dari segi jumlah penduduk. Para ahli memprediksi akan terjadi ledakan penduduk pada suatu ketika. Padahal idealnya, bumi hanya bisa dihuni sekitar lima miliar jiwa. Tapi data penduduk dunia kini sudah mencapai 6,5 miliar jiwa.
Hal itu diungkapkan Gumilar R Soemantri, Rektor Universitas Indonesia, saat menjadi pembicara pada konferensi internasional "Kerjasama Antarnegara Dalam Menyikapi Krisis Global".
Tantangan lain yang harus dihadapi kita adalah, ancaman perang dengan menggunakan senjata mematikan seperti nuklir yang tidak diperbolehan dalam perang. Namun manusia tetap bernafsu mengembangkan senjata pemusnah missal itu.
Belum lagi efek rumah kaca yang mempercepat terjadi perubahan iklim. Iklim yang beubah-ubah itu dampaknya kepada makhluk hidup termasuk manusia. Muncul penyakit yang aneh-aneh.
Untuk menghadapi hal itu, kita butuh konsep baru mengenai pendidikan. "Konsep pembangunan perguruan tinggi, yang `smart education for building smart and sustainable society`, sebut Gumilar.
Dengan pendidikan yang bagus, maka setiap bangsa bisa mengembangkan system dan peradaban yang seimbang pula. Dengan demikian, ia pandai menjaga kelestarian lingkungan. Dan itu semua harus ditelorkan dari Perguruan Tinggi bagaimana menciptakan pendidikan yang mencerdaskan secara berjenjang dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Nah, disanalah digagas rumusan bagaimana menghadang ancaman krisis global tersebut. Muaranya, kehidupan dan peradaban tetap terjaga. Itulah esensinya.***

0 komentar: