BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Thursday, July 8, 2010

Hari Berkabung Daerah Kalbar

Oleh TY

Hari ini, tanggal 28 Juni 2010, masyarakat Kalimantan Barat dihimbau memasang bendera setengah tiang.
Pemasangan bendera setengah tiang itu sebagai tanda berkabung atas peristiwa pembantian tokoh-tokoh pergerakan dan ribuan masyarakat Kalimantan Barat yang tewas di bantai tentara Jepang di Desa Kopyang Kecamantan Mandor Kabupaten Landak, yang terjadi pada tanggal 28 Juni 1944 silam.

66 tahun silam, satu generasi anak bangsa yang tewas di Mandor, yang kini dijadikan sebagai tempat Makam Juang Mandor. Dan setiap tahun, pada tanggal 28 Juni diperingati sebagai Hari Berkabung Daerah yang diperkuat dengan Peraturan Daerah nomor 5 Tahun 2007 tentang Hari Berkabung Daerah (HBD).
Para korban yang dibunuh pada rentang waktu Tahun 1942-1945 jumlahnya diperkirakan mencapai 21.037 orang.
Mereka dimakamkan tersebar di beberapa lokasi. Biasanya, setelah upacara, dilanjutkan dengan ziarah ke kompleks Makam Mandor.
Sebelum peristiwa pembantaian itu, masyarakat Kalbar sebetulnya menyambut baik kehadiran facisme Jepang di bumi Borneo Barat ini. Terlebih karena Jepang berhasil menyingkirkan Hindia Belanda yang sudah tiga setengah abad menjajah Indonesia, termasuk Kalbar.
Namun setelah pasukan Rikugun (Angkatan Darat) ditarik mundur dan digantikan pasukan Angkatan Laut (Kaigun) dalam jumlah yang lebih besar maka janji-janji Jepang yang akan membantu rakyat mulai diragukan.
Kesan saudara tua dan pemimpin Asia yang bermaksud membebaskan rakyat dari belenggu penjajahan Barat tidak tanpak dalam tindak tanduk tentara Jepang.
Mulai terjadi penculikan dan pembantaian dimana-mana. Dan puncaknya, pembantaian ribuan orang di dareah Desa Kopyang Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak.
Untuk mengenang para korban pembantaian itu, maka Pemerintah Provinsi Kalbar pada tahun 2007 lalu menetapkan tanggal 28 Juni sebagai hari berkabung daerah. Sebab pembantian yang dilakukan secara besar-besaran dilakukan tentara Jepang pada tanggal 28 Juni itu.
Para korban sebelum dibantai, mereka mengalami penyiksaan. Bahkan saat dilakukan eksekusi, kepala mereka disungkup (ditutup) dengan kain, setelah itu baru ditembak hingga mati.
Setiap tahun Pemprov Kalbar menghimbau masyarakat untuk memasang bendera setengah tiang sebagai tanda untuk memperingati Hari Berkabung Daerah. Dan hari ini, Senin (28/6) tepat 66 tahun lalu kita kembali diingatkan pada peristiwa keji ala Angkatan Laut Jepang itu.
Semoga dengan peristiwa ini bukan menjadikan kita untuk balas dendam, tapi bagaimana semangat kejuangan para tokoh dan masyarakat Kalbar itu menyemangati nilai persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga kebersamaan kita bisa terwujud dalam membangun Kalbar yang juah lebih baik lagi.

Baca Selengkapnya..

Blunder Tifatul

Oleh TY

Ditengah upaya penyelesaian kasus video mesum mirip artis Ariel, Luna Maya dan Cut Tari, Menkominfo Tifatul Sembiring justru buat blunder.
Ucapannya dengan menganalogikan pandangan Islam dan Kristen tentang peristiwa penyalibkan Nabi Isa terkait kebenaran kasus Ariel ’mesum’ menuai kecaman banyak pihak.

Kontan saja, ucapan dari seorang Tifatul Sembiring yang tak lain pejabat negara dan publik figur itu menyulut kontroversial baru. Ucapannya jelas melukai perasaan umat Kristiani dan umat lainnya di Indonesia.
Sebagai pejabat negara, hasusnya Tifatul bijak bila harus menganalogikan sesuatu, sebab banyak contoh lain yang justru lebih mengena.
Menyikapi itu pula, Senin (28/6) kemarin, ratusan massa dari puluhan ormas keagamaan baik Katolik maupun PW Ansor Kalbar menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyoni mencopot Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring dari jabatannya. Ratusan massa melakukan long march menuju Gedung DPRD sambil membawa poster yang berisi kecaman atas pernyataan Tifatul. Pengunjuk rasa menganggap pernyataan Tifatul Sembiring pada 18 Juni lalu melecehkan dan menodai ajaran agama.
Para pengunjuk rasa juga menilai Tifatul telah dengan seenaknya membuat analogi yang tidak etis dan melukai hati umat Kristiani dengan peristiwa penyaliban Nabi Isa tersebut.
Pencopotan seperti disuarakan oleh Ketua PMKRI Kalbar, Lidya Natalia Sartono. Hal sama disampaikan Deputi Administratur Sekretariat Bersama Kesenian Dayak (Sekberkesda) Kalbar, Yosef Odillo Oendoen menegaskan.
Bahkan pria juga seniman itu akan menyampaikan langsung tuntutan pencopotan Tifatul ke Presiden SBY bersama DPRD Kalbar.
Romawi Martin Ketua PW Ansor Kalbar dalam dialog dengan DPRD menyayangkan sikap ceroboh dari Tifatul, mantan Presiden PKS itu, karena sudah mencederai nilai kebangsaan dan keberagaman dan kebehinekaan.
Tifatul telah mengusik ketentraman umat yang selama ini sudah terjalin baik. Harusnya, nilai itu dapat disimpan dalam hati masing-masing, sehingga kedamaian abadi tetaplah abadi selama ini, tanpa harus diusik dengan ucapan yang tidak pada tempatnya.
Kita berharap kasus Tifatul ini menjadi pengalaman dan cermin bagi para pejabat publik di negeri ini. Kita juga mencatat, beberapa waktu lalu Walikota Singkawang, Hasan Karman membuat makalah yang kalimatnya juga menyinggung puak Melayu di Kalbar, tapi bisa diselesaikan secara elegan oleh Hasan Karman sendiri. Bagaimana dengan Tifatul? Entahlah!

Baca Selengkapnya..

Kodam XII Tanjungpura


Oleh TY

Panglima Komando Daerah Militer XII Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Moeldoko dijadwalkan datang ke Kalbar guna mempersiapkan peresmian Markas Kodam di kawasan Jalan Trans Kalimantan Kabupaten Kubu Raya.

Dengan demikian, maka resmilah kehadiran kembali Kodam di Kalbar. Kehadiran Kodam tersebut untuk merespon kebutuhan daerah ini yang semakin komplek. Baik dari ancaman dari luar maupun internal sendiri.
Kita berharap kehadiran kembali Kodam di Kalbar bukan justru menghadirkan masalah baru, tapi bisa membantu memajukan daerah ini dari segala ketertinggalannya, terutama soal pembangunan.
Sebab kita ketahui, pandangan TNI sudah beda dengan yang dulu-dulu. Tentu pendekatannya beda, bila dulu mengedepankan pendekatan militeristis, namun sekarang lebih mengutamakan kekeluargaan, tentu dalam bingkai demokrasi.
Kepastian kedatangan Pangdam XII Tanjungpura itu dibenarkan Kepala Penerangan Korem 121/Alambhana Wanawai Kapten (Kav) Hendry Napitupulu di Pontianak, Selasa (29/6) sore.
Kehadiran Pangdam lebih awal untuk mempersiapkan peresmian Makodam XII/TPR yang rencananya akan dilakukan Jumat (2/7) mendatang. Rencananya peresmian itu akan dihadiri Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI George Toisutta.
Moeldoko sebelumnya menjabat sebagai Panglima Divisi I Infantri Kostrad. Lulusan terbaik Akademi Militer 1981 itu, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Kodam Jaya/Jayakarta tahun 2008.
Sebelumnya pernah bertugas di beberapa satuan dengan jabatan yang cukup strategis seperti Wadan Yonif 202/Tajimalela, Danyonif 201/Jaya Yudha, Dandim 0501 BS/Jakarta Pusat, Sespri Wakasad, Pabandya-3 Ops PB-IV/Sopsad.
Komandan Brigif-1 Pengamanan Ibu Kota, Asisten Operasi Kepala Staf Kodam VI/TPR, Dirbindiklat Pussenif, Danrindam VI/TPR, Danrem 141/TP Dam VII/WRB, Pa Ahli Kasad Bidang Ekonomi dan Dirdok Kodiklat TNI AD.
Moeldoko dilahirkan di Kediri, 8 Juli 1957 dengan pendidikan umum Strata 3 (S-3). Sedangkan pendidikan militer dimulai dari Akabri, Susarcab, Suslapa Inf, Seskoad, Sesko TNI, Susdanrem, Susstrat Perang Semesta dan Lemhanas RI, mempunyai seorang istri bernama Koesni Harningsih dan telah dikaruniai dua anak.
Sementara itu, Markas Korem 121/ABW akan dialihkan ke Sintang. Sebelumnya di Kalimantan terdapat empat Kodam yang kemudian dilebur menjadi Kodam VI Tanjungpura pada Desember 1984.
Kodam XII/Tanjungpura yang bermarkas di Pontianak akan mencakup dua provinsi yakni Kalbar dan Kalteng. Sedangkan Kodam VI/Mulawarman untuk wilayah Kalsel dan Kaltim.

Baca Selengkapnya..

Menjadi Kreatif

Oleh TY

Dalam bidang apa pun, tak terkecuali dunia kerja, sikap kreatif erat kaitannya dengan antusiasme dan gairah kerja demi mencapai kesuksesan.
Setiap orang mesti punya kemampuan untuk meningkatkan kreativitasnya masing-masing. Artinya, kita jangan sampai hanya takjub dengan ide-ide orang lain saja, tapi bagaimana ide kita bisa lebih kreatif dan cemerlang.

Dan sebuah ide kreatif itu tidak mesti dikemukakan ke orang lain, tapi sikap kita, kinerja kita dalam menjalankan ide itu lebih penting, karena hasil kerja kita langsung kelihatan. Darisitulah orang menilai bahwa kita punya ide yang harus didukung. Dan ide itu tidak perlu bicara, karenanya, kita harus kreatif.
Mengapa harus kreatif? Sebab banyak orang di sekitar kita justru sering terlihat santai dan mengabaikan kreaitivitasnya. Kita tidak tahu sebab musababnya, apakah karena malas? Tidak fokus? Atau memang tidak menyadari manfaat dari kreaivitas itu? Entahlah karena setiap orang punya kreatif juga untuk bersikap.
Menurut saya, menjadi kreatif itu penting. Terlebih dalam dunia kerja. Untuk meningkatkan kinerja dan mencapai hasil maksimal, maka butuh kreativitas tinggi. Sebab dalam hidup, kita pasti selalu berhadapan dengan masalah. karena itu, maka kita perlu ide-ide untuk mengatasi masalah tersebut. Kita harus kreatif mencari ide-ide untuk memecahkan masalah yang kita hadapi. Sebab masalah bisa datang dari mana pun, dan kapan pun. Dia tidak mengenal ruang dan waktu, bila kita tidak kreatif, maka ujung-ujungnya jadi stress sendiri.
Dalam pekerjaan, persaingan tidak pernah berhenti. Kita akan menghadapi produk yang sama dengan orang lain. Makanya kita harus kreatif menghasilkan ide-ide untuk membuat atau memperbaiki produk kita agar tetap unggul.
Kreativitas ditentukan sejauh mana kita menginginkan hal-hal baru. Motivasi ini dilandasi sejauh mana kita menginginkan perbaikan dalam hidup kita atau sejauh mana kita sedang mengalami kesulitan. Maka itulah yang mendorong sikap kreatif kita.
Dalam perusahaan, yang membedakan kita dengan karyawan lain adalah soal kreativitas kita dalam mencari solusi, menghasil ide-ide dan terobosan, serta dalam menjalankan tugas sendiri. Kadang kita lalai dan tidak disiplin. Orang kreatif tidak menyerah, karena selalu memiliki solusi alternatif. Itulah fakta mengapa kita harus menjadi orang kreatif...? mari kita renungkan....

Baca Selengkapnya..

PLN dan Byarpet

Oleh TY

Jumat (2/7) kemarin, Gubernue Kalimantan Barat, Cornelis meresmikan mesin baru milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Kalimantan Barat.
Mesin baru tersebut berkekuatan 30 Mega Watt. Artinya, kini ada penambahnan daya sebesar 30 MW. Selama ini PLN Kalbar selalu mengeluhkan kekurangan daya. Dan kekuarangan daya itu pulalah yang menjadi penyebab salah satu mengapa PLN sering melakukan byarpet.

Akibat byarpet yang selalu sering dari PLN itu, bahkan sampai tidak terjadwal lagi, sehingga masyarakat konsumen banyak dirugikan. Baik dari segi materi maupun peluang usaha lainnya.
Dari segi material, jelas akibat seringnya byarpet itu peralatan elektronik rusak, apesnya lagi kasus kebakaran sudah tidak terhitung. Parahnya, walau polisi sudah menduga kebakaran akibat arus pendek atau byarpet sekalipun, tidak pernah di proses.
Aneh memang. Tapi itulah fakta di negeri ini, masyarakat selalu pada posisi yang tidak berdaya. Terlebih masyarakat konsumen PLN yang selama ini memang mengandalkan PLN sebagai satu-satunya alat penerangan.
Kita tentu berharap, dengan diresmikannya mesin baru berkekuatan 30 MW itu, cukup untuk melayani konsumen yang tersebar dari area Pontianak, Mempawah dan Singkawang.
Terlebih lagi untuk menghadapi masa puasa dan lebaran nanti. PLN harus bisa menjamin tidak ada lagi pemadaman. Kasihan masyarakat terutama yang menunaikan ibadah puasa, akan kerepotan bila harus menyediakan santapan sahur bila listrik yang disuplai PLN tidak menyala alias byarpet.
Kita tidak ingin, justru di bulan puasa masyarakat tidak tenang menjalankannya. Yang ada justru protes dan demo dengan PLN.
Mudah-mudahan dengan ditambahkannya daya mampu dari sistem Khatulistiwa ini, maka daya 175 MW yang selama ini kita pakai meningkat menjadi 205 MW.
Selain itu, untuk mendukung agar tidak terjadi lagi byarpet lagi, pihak PLN juga berencana akan menyewa mesin pembangkit berkapasitas 50 MW untuk memperkuat pelayanan di Sistem Khatulistiwa itu. Dan mesin dengan kapasitas 30 MW itu adalah tahan pertama yang sudah terealisasi.
Artinya, selanjutnya nanti tinggal 20 MW yang sedang dalam pengerjaan dan rencananya masuk ke Sistem Khatulistiwa pada Agustus atau September mendatang.
Dengan penambahan kapasitas tersebut maka dapat memenuhi kriteria N-1 pembangkitan. "Artinya, akan tersedia cadangan daya sebesar satu unit pembangkit terbesar pada masing-masing sistem.
Saat ini mesin pembangkit terbesar di Sistem Khatulistiwa yakni Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) berkapasitas 30 MW.
Selain itu, kita masih punya potensi sumber energi listrik lainnya seperti air, angin dan matahari yang belum dimanfaatkan secara optimal. Adalah tugas kita bersama terutama stakeholder yang punya wewenang, saatnyalah mengarahkan kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya listrik yang belum tergarap tersebut.

Baca Selengkapnya..

Selamat Bergabung Wartawan Baru


Oleh TY

Sejak dua pekan lalu kami Redaksi Borneo Tribune melakukan rekrutmen dan pelantikan terhadap lima orang calon reporter atau wartawan baru.
Kelima calon reporter itu kami latih setelah melakukan serangkaian tes bersama puluhan pelamar yang belum beruntung.

Mereka adalah Bagus Kosminto, Nurmala Sari, Yanuarius Viodeogo Seno, Herianto, Hawad Sriyanto.
Dan masih ada Fikri Akbar yang sudah bergabung lebih dulu beberapa bulan.
Dan pekan ini, para calon wartawan baru itu akan mulai ngantor di markas besar kami, Kantor Redaksi Borneo Tribune yang beralamat di Jalan Purnama Dalam No 02, Pontianak Selatan.
Tentu saja, momen rekrutmen dan pelantihan itu tidak akan dilewatkan begitu saja. Kami sudah menyiapkan berbagai program untuk mendidik para calon wartawan baru tersebut agar kelak menjadi wartawan handal di lapangan.
Dari pelatihan atau training jurnalistik dasar yang kami lakukan, mereka terlihat antusias mengikutinya. Bahkan karena latar belakang meraka dari perguruan tinggi, mereka dengan mudah menyerap ilmu yang para Redaktur transferkan kepada mereka setiap harinya, selama kurang lebih sepekan ini.
Dengan kemampuan yang mereka miliki, serta standar yang kami terapkan agar bisa menjadi wartawan yang mampu menulis dengan gaya bercerita, maka dalam kerja sesungguhnya di lapangan kelak, kami tidak perlu kuatir lagi dengan kemampuan mereka.
Sebelum terjun ke lapangan, mereka sudah diperkenalkan dengan cara meliput yang benar, bertanya yang sopan dan beretika, serta yang tidak kalah pentingnya, bagaimana melakukan investigasi dengan benar dan mampu menulis hasilnya dengan baik pula.
Dengan penambahkan personel di devisi Redaksi, kami yakin liputan semakin berwarna, mereka siap menjadi wartawan handal dan bersama-sama keluarga besar Borneo Tribune bahu membahu membawa harian ini menjadi koran terdepan walau muda usia, tapi pintar dan kreatif.
Tentu dukungan Anda para pembaca sangat kami harapkan, terutama kritik dan saran baik kepada awak Redaksi, maupun keluarga besar Borneo Tribune secara keseluruhan. Kritik Anda kami anggap sebagai bentuk kecintaan kepada kami. Selamat membaca.

Baca Selengkapnya..

Tuesday, July 6, 2010

Menumbuhkan Kreativitas


Oleh TY

Pekan lalu saya mencoba menuangkan pemahaman saya tentang bagaimana agar menjadi kreatif. Memang kelihatan sederhana, tapi bila tidak dipahami di mana pun posisi kita bila tidak kreatif maka akan menjadi sia-sia dan ujung-ujungnya stress sendiri.

Sebab ide kreatif itu tidak jatuh begitu saja dari langit ketika orang lagi bengong atau bersemedi mencari wangsit. Prinsipnya, barang siapa tidak menanam maka dia tidak akan memetik hasilnya. Bibit-bibit ide kreatif perlu ditanam, dipupuk, dan disirami dalam diri kita selama bertahun-tahun bahkan selama hidup.
Dan saya teringat dengan ungkapan Nur Iskandar, rekan kerja saya di kantor Borneo Tribune, bila ingin hidup seseorang harus menanam. Dan menanam saya pikir harus kreatif juga.
Mengutif ungkapan Nur Iskandar, bila ingin sayar, tanamlah sayur, bila ingin sukses kerja yang tekun, dan bila dihargai tanamlah kebaikan kepada siapa pun. Itulah prinsip ”menanam” kita sendiri yang akan memanennya.
Banyak ragam dan cara untuk menumbuhkan kreativitas itu. Pada prinsipnya, mencari ide bukanlah mencari sesuatu yang berada di luar diri kita. Mencari ide adalah mencari sesuatu yang sudah ada dalam pikiran kita.
Dengan banyak membaca, kita mengisi pikiran dengan bahan-bahan berupa potongan-potongan informasi. Dan potongan informasi itu bila rangkaian bisa membentuk sebuah gambar/bentuk yang memiliki makna cukup jelas yang dapat berupa ide kreatif.
Memang agak repot merangkai potongan-potongan informasi yang belum lengap itu. Adalah tugas kita untuk melengkapinya pada saat mewujudkan ide yang kita pikirkan tersebut.
Dan ide itu bisa muncul setelah kita membaca buku, majalah, koran, atau artikel-artikel bahkan jurnal penelitian sekalipun. Yang penting, isinya bermutu dan sesuai dengan kebutuhan dan minat kita. Semakin banyak informasi bermutu yang kita peroleh, berarti semakin banyak informasi yang kita kumpulkan. Hal itu berarti peluang untuk mendapatkan ide kreatif semakin besar.
Nah, ide besar sebetulnya sangat membantu kita dalam bekerja. Karena dengan ide besar itu, kita punya bingkai untuk merealisasinya. Tapi kadangkala ide besar justru menjadi beban, sehingga kinerja bertambah buruk. Bila kinerja buruk, maka frustrasi membayangi setiap langkah, maka ide yang besar itu menjadi sia-sia.
Kegagalan itu penyebabnya diri kita sendiri. kita terlalu ego dengan kemampuan kita sehingga kreativitas menjadi hilang. Tidak percaya teman, tidak menghargai teman, dan yang paling berbahaya ketersinggungan tinggi.
Setiap siapa pun bicara, seakan mengarah ke kita, atau membicarakan kegagalan kita, pekerjaan kita. Padahal orang itu belum tentu bicarakan masalah kita.
Nah, bila setiap orang sadar dan dapat menumbuhkan kreativitas pada dirinya, maka ide atau gagasan untuk memajukan perusahaan pasti terwujud. Sebab ide atau gagasan itu adalah mimpi dan mimpi itu dalah bayangan keberhasilan kita.

Baca Selengkapnya..

Tabung Gas Palsu


Oleh TY

Belakangan masyarakat resah. Pasalnya, kini beredar tabung gas elpiji tiga kilogram palsu.
Kasus tabung gas elpiji meledak dan banyak makan korban jiwa, diduga akibat pemakaian tabung gas yang palsu tersebut. Itulah mengapa akhir-akhir ini masyarakat resah.

Kita mencatat, keresahan juga datang dari ibu-ibu rumah tangga di Kota Pontianak yang sudah menggunakan tabung gas tiga kilogram yang dibagikan secara gratis oleh pemerintah, sebagai konpensasi dari pencabutan subsidi minyak tanah beberapa waktu lalu.
Beredarnya tabung gas palsu tersebut, kita minta kepada pihak berwenang, termasuk Pemerintah Kota Pontianak, Kubu Raya dan Kabupaten Pontianak untuk memantau peredaran tabung gas palsu tersebut.
Kita tidak boleh lalai, apalagi terlambat mengantisipasinya. Bila sampai lengah, maka besar kemungkinan jatuh korban di daerah ini.
Setakat ini, korban kompor atau tabung gas meledak baru terjadi di Pulau Jawa dan Sulawesi saja. Kejadian serupa tidak tertutup kemungkinan terulang di daerah ini.
Sebab sekarang penyebaran tabungan palsu kabarnya sudah merata di daerah-daerah yang sudah mendapat jatah kompor dan tabung gas gratis dari pemerintah itu.
Selain mengawasan peredarannya di masyarakat, kita minta aparat juga menelusuri pembuat dan penyebar atau penyalurnya. Bila ditemukan, berikan sanksi tegas. Sebab ulah para pembuat itu sama saja dengan pembunuhan. Mereka sudah mengantar bom ke rumah tangga yang tidak tahu apa-apa.
Tabung gas palsu itu ibarat bom waktu, kapan saja bisa meledak. Artinya, perbuatan para produsennya sama dengan tindak pidana, sebab sudah mengatar barang yang bisa mengancam keselamatan jiwa pemakainya.
Untuk itu, kita sangat mengutuk perbuatan seperti itu. Sekali lagi, sebelum jatuh korban jiwa, kita minta pelaku diusut dan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku di negeri ini. Kepada mereka yang mencari keuntungan dengan cara membahayakan nyawa orang lain, jangan diberi kesempatan. Di sini hukum harus ditegakkan.
Demikian juga dengan pihak Pertamina khsusunya Rayon VII Provinsi Kalimantan Barat sebagai penyalur, sekali lagi kita minta agar melakukan pengawasan ketat terhadap tabung gas palsu tersebut.
Dalam hal distribusi, adalah kewenangan Pertamina melakukan pengawasan. Kalau perlu lakukan sidak dan razia sampai ke agen-agen dan penjual eceran di warung-warung sebelum jatuh korban.
Demikian juga dengan industri rumahan, dan gudang-gudang penampung, Pertamina harus melakukan pengawasan berkala. Sebab ada kemungkinan ada penyalur nakal yang menggunakan tabung gas palsu tersebut, termasuk aksi pencurian gas yang belakangan marak terjadi di gudang-gudang penampung. Kepada masyarakat, juga harus jeli dan teliti sebelum menggunakan tabung gas tiga kilogram palsu tersebut.

Baca Selengkapnya..

Daerah Otonom Baru


Oleh TY

PUPUS sudah harapan masyarakat kawasan timur Kalimantan Barat yang sempat menggelorakan pembentukan Provinsi Kapuas Raya. Kini harapan itu tinggal cerita, sebab Pemerintah Pusat sudah menyatakan untuk sementara tidak ada pemekaran di Provinsi Kalbar.

Sebagaimana dinyatakan Gubernur Kalbar Cornelis, bahwa tidak ada pemekaran atau daerah otonom baru di provinsi ini sampai kurun waktu 2017-2022.
Itu artinya, niat lima kabupaten, yakni Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu membentuk satu provinsi sebagai daerah otonom baru—pemekaran Provinsi Kalimantan Barat, dalam kurun waktu hingga 2017-2022 tidak akan pernah terwujud.
Gubernur Cornelis menyatakan itu sebagai perintah Presiden lewat Menteri Dalam Negeri, Gemawan Fauzi.
Apalagi pernyataan gubernur itu, langsung di harapan Komisi II DPR RI, yang tengah melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Barat, terutama terkait pembangunan wilayah perbatasan.
Walau demikian, Cornelis menyatakan, masyarakat tetap bisa mengajukan usulan pemekaran suatu wilayah secara langsung ke DPR. Tanpa melibatkan Gubernur.
Bila sudah demikian, kita berharap para pihak yang selama ini getol memperjuangkan pembantukan Provinsi Kapuas Raya, lebih baik mulai memikirkan bagaimana mengelola potensi daerah yang sudah ada, sehingga pengelolaannya besa lebih baik lagi, ketimpang memperjuangkan hal-hal yang masih butuk biaya dan pengorbanan yang lebih lagi.
Toh selama ini, kita bisa belajar dari kondisi yang ada sekarang, sebagian besar biaya pembangunan untuk daerah ini, baik kabupaten/kota maupun provinsi sendiri masih mengandalkan bantuan dari Pemerintah Pusat.
Kita belum mampu mandiri secara ekonomi. Selama ini beban baik gaji pegawai maupun pembiayaan daerah lainnya masih mengandalkan bantuan dari pusat lewat APBN.
Masih menurut Cornelis, kita boleh saja membentuk daerah otonom baru. Tapi mesti dipersiapkan dengan baik, sebab berkaca dari Provinsi Kalbar saat ini dengan pendapatan sekitar Rp 500 miliar, bagaimana mungkin bisa membangun jalan mulus di Kalbar?
Bila ada daerah otonom baru, tentu pendapatan Kalbar pastilah berkurang. Dan itu bisa dilihat dari pengalaman pemekaran daerah kabupaten. Kalau bukan kabupaten induk yang dananya berkurang, pastilah kabupaten pemekaran. Dan untuk daerah pemekaran bantuan langsung dari pusat hanya untuk tiga tahun pertama saja, untuk membangun fasilitas kantor dan infrastruktur lainnya. Selebihnya, mengandalkan pendapatan asli daerah (PAD) yang sekarang jumlahnya terus menurut, seiring menurunnya sumber daya alam produktif, seperti kayu dan lain sebagainya.
Presiden, melalui instansi terkait sudah membuat desain utama untuk daerah otonom baru di seluruh Indonesia.
Sebelumnya memang ada usulan pemekaran wilayah di Kalbar menjadi dua provinsi yakni Kapuas Raya dan Kalbar.
Tapi, untuk sementara belum ada kelanjutannya, karena kebijakan Pemerintah Pusat menghentikan daerah pemekeran atau otonom baru, karena berdasarkan penilaian Dewan Perimbangan Otonomi Daerah, tidak sedikit pemekaran yang justru mengalami kegagalan.

Baca Selengkapnya..