BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Tuesday, October 27, 2009

Menanti Komitmen Pemerintah Baru

Oleh TY

Selasa, 20 Oktober 2009 hari ini, adalah babak baru bagi Pemerintah Republik Indonesia. Dimana presiden dan wakil presiden terpilih pada pilpres lalu resmi dilantik untuk masa bhakti 2009-2014.
Tentu pelantikan ini menandakan dimulainya suatu era baru sebuah pemerintahan negara. Dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencatatkan dirinya dalam sejarah Repulik ini sebagai presiden periode keduanya.

Sehari setelah pelantikan, Presiden sebagai kepela negara sekaligus kepala pemerintahan dalam sistem Presidensil langsung mengumumkan dan melantik para menteri sebagai pembantu-pembantunya dalam menjalankan roda pemerintahan.
Dengan dilantiknya Kabinet Indonesia Bersatu jilid II ini, tentu banyak harapan masyarakat yang ditujukkan kepada mereka. Teruma bagi kita di Provinsi Kalimantan Barat.
Jelas sebagai orang daerah, kita sangat menanti komitmen pemerintahan baru di bawah pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakilnya Boediono dalam menangani masalah-masalah di daerah, termasuk perbatasan yang selama ini terkesan terabaikan.
Nah, kedepan kita berharap ada komitmen kuat dari pemerintah yang baru ini dalam membangun kawasan perbatasan. Sebab selama ini perbatasan terkesan tidak diurus, padahal idealnya perbatasan itu justru menjadi beranda terdepan Republik ini, bukan seperti kondisi saat sekarang.
Kita orang daerah, seperti Kalbar ini terntu masih banyak program nasional yang belum dilaksanakan di daerah ini, seperti Jalan Trans Kalimantan yang belum rampung. Selanjutnya rencana pembangunan jalan kereta api yang menghubungkan provinsi-provinsi di Kalimantan.
Nah, bila tidak ada komitmen kuat pemerintah yang baru kelak, maka semua rencana atau pun program seperti Jalan Trans Kalimantan maupun rel kereta api yang menghubungkan provinsi-provinsi di daerah ini, tetap akan menjadi mimpi yang tidak pernah ada kenyataannya.
Namun demikian, kita juga tidak boleh apriori. Tapi sebagai rakyat kita bisa menunggu janji maupun program nasional tersebut terlaksana di daerah ini.
Apalagi Kalbar mempunyai daerah darat paling panjang yang berbatasan langsung dengan Malaysia, yakni sekitar 900 kilometer.
Dengan panjangnya perbatasan tersebut, kita berharap bisa tersentuh pembangunan sehingga pelayanan publik seperti jalan, pendidikan dan kesehatan bisa dirasakan masyarakat sepanjang perbatasan.
Dan yang lebih penting lagi, kedepan tidak ada lagi kesenjangan antara masyarakat Indonesia yang tinggal dan hidup di perbatasan dengan saudara-saudaranya yang kebetulan warga Negara Malaysia.
Artinya, dalam selaga sendi kehidupan masyarakat kita di perbatasan bisa berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan warga Negara Malaysia. Nah, komitmen pemerintah untuk mendorong pembangunan di daerahlah yang kita tunggu, termasuk kawasan perbatasan.

0 komentar: