BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Friday, August 21, 2009

Introspeksi Diri


Oleh TY

Senin (17/8) kemarin, genap 64 tahun usia negeri tercinta yang bernama Republik Indonesia. Semua anak bangsa menyambutnya dengan hangat. Mulai dari acara seremonial, seperti upacara bendera, hingga berbagai permainan rakyat digelar. Itu semua sebagai ungkapan syukur perayaan hari ulang tahun kemerdekaan RI.
Acara biasanya berbentuk berbagai macam perlombaan yang diikuti oleh semua jenjang usia mulai anak-anak sampai orang tua. Di mana-mana ada permainan rakyat, mulai dari kampung, kompleks hingga gang-gang, tampah meriah. Semua merasakan suasana gegap gempita.

Lepas dari semua gegap gempita itu, lalu apakah makna sesungguhnya tanggal 17 Agustus ini bagi kita?
Dia tidak hanya sekedar upacara bendera, tanggal merah yang berarti libur nasional. Tapi tanggal 17 Agustus kita diajak kembali mengenang moment-moment bersejarah yang perlah dilakukan para pendahulu bangsa ini.
Mereka dengan kucuran keringat dan tetesan darah membebaskan bangsa dari belenggu penjajah. Dan pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan RI, sehingga sekarang usianya sudah 64 tahun.
64 tahun perjalanan bangsa ini, apakah kita semua hanya dimaknai sebagai kegiatan seremonial dan formalitas sesaat saja? Pernahkah kita berpikir tentang perjuangan para pahlawan perang kemerdekaan di masa lalu? Sehingga seharusnya makna 17 Agustus itu bisa lebih mendalam?
Kemerdekaan Indonesia adalah buah pengorbanan para pahlawan. Para pahlawan yang berjuang tanpa meminta balas jasa. Mereka mengorbankan apa saja bahkan nyawa mereka sendiri karena melihat penderitaan bangsa ini akibat kekejaman penjajah, terutama Belanda dan Jepang saat itu.
Perjuangan para pahlawan yang rela berkorban demi lepasnya bangsa Indonesia dari penderitaan penjajah seharusnya bisa kita teladani dan ditindaklanjuti. Saat ini memang bukan masa perang kemerdekaan, tapi perang terhadap kemiskinan dan kebodohan juga harus diperjuangkan. Kalau bukan kita yang memperjuangkan perang tersebut lalu siapa lagi? Kita tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah yang penuh keterbatasan, tapi mari kita mulai dari diri sendiri.
HUT RI ke 64 ini, saatnya kita introspeksi diri terhadap semua hal yang telah dilakukan. Bagi pemerintah, apakah saat ini rakyat sudah merasakan keadilan dan kesejahteraan atau malah sebaliknya semakin sengsara? Bagi rakyat, apa yang telah dikorbankan bagi negeri ini, atau jangan-jangan negeri ini yang telah dikorbankan untuk kepentingan pribadi?
Introspeksi diri penting, karena kita tidak pernah mau berubah ke arah yang lebih baik. Lalu, apalagi makna 17 Agustus bagi Anda?

0 komentar: