BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Sunday, May 31, 2009

Waspada Penyakit Musiman

Oleh TY

Siklus alami harus kita lewati setiap tahun. Di daerah kita, kita cukup mengenal dua musim, yakni musim hujan dan musim kemarau.
Masing-masing musim selalu disertai dengan persoalannya sendiri-sendiri.
Seperti sekarang ini, sudah ada tanda-tanda kita akan memasuki musim kemarau. Tandanya jelas, debit air sungai mulai berkurang, sumur-sumur warga mulai mengering. Cuaca panas di siang hari dan dingin di malam hari.

Kalau di kota seperti Pontianak, setiap musim kemarau ada persoalan lain, yakni kabut asap dan mewabahnya penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Kabut asap disebabkan lahan kering yang terbakar, terutama daerah lahan gambut yang ketebalannya mencapai satu hingga dua meter. Apabila terbakar, api sulit dipadamkan sehingga terjadi kabut asap.
Dampaknya selain menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), juga mengganggu transportasi baik darat, laut maupun udara.
Pengalaman kita, bila terjadi kemarau panjang dan kabut asap mengganggu jarak pandang, maka jadwal penerbangan pewasat kerap kali ditiadakan. Itu jelas kerugian besar bagi perusahaan maskapai penerbangan.
Sementara DBD sebagai dampak dari datangnya musim kemarau, saat ini sudah memakan korban jiwa.
Menurut catatan Dinas Kesehatan Kota Pontianak, sampai kemarin, tercatat sudah lima pasien meninggal dunia.
Lima bulan terakhir tercatat 319 pasien DBD dirawat di 23 puskesmas, rumah sakit umum Daerah (RSUD) dr. Soedarso dan Rumah Sakit Santo Antonius.
Melihat fenomena penyakit menular yang datang bersamaan dengan datangnya musim, seharusnya kita sudah bisa waspada setiap memasuki setiap musim tersebut.
Paling tidak, upaya pencegahan DBD seperti melakukan "fogging" atau pengasapan dan pembagian abete kepada masyarakat untuk membunuh telur nyamuk Aedes Aegipty. Itu baru soal DBD, belum lagi muntaber dan penyakit lainnya.
Demikian juga dengan musim penghujan. Selain berhadapan dengan banjir yang sering menggenangi daerah-daerah tersebut di Kota Pontianak, juga muncul berbagai penyakit seperti gatal-gatal dan banyak lagi jenis penyakit musiman.
Nah, belajar dari siklus musim yang ada tersebut, kiranya cukup memberikan pelajaran dan pemahaman kita agar setiap tahun kita selalu siap menghadapi siklus musim tersebut.
Kita tidak ingin, setiap musim datang, datang pula penyakit dan musih. Tentu dengan pengalaman yang ada, kita sudah mengantisipasinya jauh-jauh hari.
Demikian juga dengan pemerintah, terutama dinas atau pihak terkait. Sudah harus bisa memprediksi penyakit sesuai dengan musim tadi.
Semuanya sudah tahu apa yang hendak dibuat bila menghadapi musim kemarau. Bukan hanya kabut asap yang meresahkan, tapi juga penyakit menular. Pun demikian dengan musim hujan, bukan hanya banjir yang menghayutkan, tapi juga penyakit yang menyerang secara mewabah.
Singkat kata, seperti siklus musim tadi, kita bisa mewaspadainya. Jadi jangan menunggu penyakit menyerang baru mencari obatnya. Tapi waspadalah, sebab kita sudah tahu kapan penyakit itu datang.

0 komentar: