BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Thursday, April 16, 2009

Berhenti Mengeluh


Oleh Tanto Yakobus

Mengeluh, mengeluh dan mengeluh! Itu ada di mana-mana. Dia tidak mengenal tempat, tidak mengenal ruang dan tidak mengenal waktu.
Dia meluncur begitu saja dari mulut siapa pun. Tidak pula mengenal status atau pun kasta. Dia begitu akrab dengan siapa saja. Baik dengan si kaya maupun dengan si miskin.
Kita akhirnya juga maklum, sebab dia paling mudah dan gampang dilakukan oleh siapa pun. Siapa sih yang tidak pernah mengeluh di dunia ini?

Mungkin hanya Tuhan yang tidak pernah mengeluh dengan ciptaannya. Atau mungkin juga Tuhan pernah mengeluh dengan ulah manusia yang berlumuran darah dan dosa, cuma kita tidak tahu kapan Tuhan mengeluh?
Tapi kita bisa mengenal tanda-tanda Tuhan murka, dengan berbagai bencana yang terjadi di dunia ini. Itu saja.
Soal mengeluh. Ya mengeluh tentang apa saja yang ada di sekitar kita. Dengan kondisi yang ada, kita hanya pandai mengeluh dan mengeluh. Sedikit yang pandai mencari jalan keluarnya atau mencari apa penyebabnya—selanjutnya mengatasinya.
Sikap atau kebiasaan mengeluh itu sebetulnya bukanlah sifat kodrati manusia, sebab kita sudah diberi akal dan kepintaran oleh sang pencipta, Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan akal dan pikiran yang cerdas itu, kita bisa mengatasi persoalan di sekitar kita.
Sebab, orang cerdas memberikan solusi, bukan menambah masalah. Dan solusi itu tentu ditemukan jalan keluar untuk mengatasi masalah di sekitar kita yang selama ini membelenggu.
Hanya orang-orang yang tidak bisa menggunakan kecerdasan atau kepintarannya sajalah yang tetap mengeluh dengan kondisi sekitarnya. Sampai dunia kiamat pun dia tetap mengeluh dan mengeluh.
Orang yang menghargai kepintarannya memberikan ide-ide alternatif untuk mencari solusi agar bisa keluar dari persoalan yang menjadi keluhannya selama ini. Ibarat dokter dia akan membuat diagnosa terhadap suatu penyakit yang diderita oleh pasiennya. Diagnosa itu untuk mengetahui jenis penyakit apa yang diderita oleh pasiennya. Setelah ditemukan penyakitnya, baru dokter memberikan obat untuk penyembuhannya.
Bila diagnosa salah, maka obat juga salah. Bila diagnosa benar, obat yang diberikan juga akan benar.
Diagnosa dan obat itu ibarat ide-ide atau gagasan dari orang-orang cerdas untuk mengatasi permasalahan yang dikeluhkan selama ini.
Demikian juga dengan kita. Dalam kondisi apa pun atau tempat apa pun, kita selalu ditantang untuk mengatasi masalah kita dengan ide atau gagasan cemerlang itu.
Bila kita selalu berpikir punya gagasan atau ide cemerlang, maka kita semakin kurang mengeluhkan situasi kita. Maka, mulai sekarang berhentilah untuk mengeluh. Gunakan kecerdasan itu untuk mengatasi keluhan yang selama ini mengalir begitu saja dari bibir kita. Dengan kurang mengeluh, kita jadi berpikir lebih rasional dan bukan emosional.
Jangan menjadikan masalah sebagai sesuatu yang membebankan, tetapi jadikanlah masalah itu sebagai tantangan untuk lebih maju lagi. Sebab saya yakin dengan ide-ide cemerlang, kita bisa melakukan apa pun tampa banyak keluhan lagi.

0 komentar: