BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Tuesday, June 24, 2008

Yudhoyono Dianggap Pemimpin Paling Dipercaya di Kawasan Asia-Pasifik



ANTARA, Washington

Masyarakat Indonesia menganggap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pemimpin negara di kawasan Asia-Pasifik yang paling dapat diyakini dalam menangani berbagai masalah di dunia dibandingkan para pemimpin lainnya dari Jepang, Australia, Korea Selatan, India, dan Filipina, demikian menurut hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh WorldPublicOpinion. org di 20 negara di dunia.

Jajak pendapat itu juga menyebut Presiden Amerika Serikat George W. Bush sebagai salah satu pemimpin yang paling tidak dipercaya memiliki kemampuan untuk menangani berbagai permasalahan dunia.

Dalam keterangan persnya yang dikeluarkan pada Senin, WorldPublicOpinion. org mengungkapkan bahwa para responden Indonesia memiliki pandangan yang positif terhadap kemampuan Presiden Yudhoyono.

Kemampuan Presiden keenam RI itu dalam menangani masalah dunia lebih dipercaya dibandingkan pemimpin negara Asia-Pasifik lainnya yang juga disebut dalam ulasan jajak pendapat, yaitu Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda, PM Australia Kevin Ruud, pemimpin Korea Utara Kim Jong-il, PM India Manmohan Singh, dan Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo.

Para responden Indonesia yang ditanyai "seberapa yakin Anda terhadap pemimpin negara bahwa mereka mampu melakukan hal yang benar menyangkut isu-isu dunia", sebanyak 51% menyatakan "sangat yakin dan yakin" kepada Presiden Yudhoyono sementara Fukuda mendapat angka 32%, Ruud 31%, Kim 28%, Singh 21% dan Arroyo 19%.

Tentang pemimpin dunia, para responden Indonesia menyatakan "sangat yakin dan yakin" kepada Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad (40%), Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon (39%), PM Inggris Gordon Brown (38%) --yang tidak yakin sebanyak 43%, Presiden AS George W. Bush (38%) --yang tidak yakin sebesar 57%, Presiden Cina Hu Jintao (27%), Presiden Rusia Vladimir Putin (23%), Presiden Pakistan Pervez Musharraf (22%), dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy (19%).

Secara umum, jajak pendapat yang melibatkan 19.751 responden di 20 negara itu --yang merupakan 60% dari penduduk dunia, mengungkapkan bahwa tidak ada satupun pemimpin dunia mendapatkan kepercayaan yang luas.

Sementara Presiden Bush menjadi salah satu sosok penting yang paling tidak dipercaya, para pemimpin lainnya termasuk Hu Jintao dan Putin, juga tidak mendapatkan dukungan internasional yang luas.

Menurut hasil jajak, 16 dari 20 responden mengatakan mereka tidak menaruh kepercayaan terhadap kemampuan Bush. Hanya responden di dua negara, yaitu Nigeria dan India, yang memberikan pandangan yang positif terhadap Bush.

Bush juga menjadi pemimpin dunia yang paling tinggi mendapatkan presentasi negatif dari para responden, yaitu 67%.

Hanya Sekjen PBB Ban Ki-moon yang mendapatkan tingkat kepercayaan luas yang cukup tinggi.

WorldPublicOpinion. org adala proyek penelitian yang bekerja sama dengan pusat-pusat penelitian lainnya di berbagai belahan dunia dengan Program on International Policy Attitudes (PIPA)-Universitas Maryland di AS yang menjadi pengelola proyeknya.

Jajak pendapat dilakukan di negara-negara dengan jumlah penduduk terbesar seperti Cina, India, AS dan Indonesia, juga dilakukan antara lain di Rusia, Inggris, Prancis, Spanyol, Turki, Palestina, Iran, Mesir, Yordania, Meksiko, Argentina, Korea Selatan, Thailand, Azerbaijan, Ukraina dan Nigeria antara 10 Januari hingga 6 Mei 2008.□Versi cetak muat di harian Borneo Tribune (24/6)

1 komentar:

-- said...

Syukurlah..
Walaupun mungkin menyangkut hal ini pasti ada pro- kontra.
Yang jadi masalahnya sejauh mana kata "dipercaya" itu nantinya dapat dipertanggungjawabkan secara moral.
Di sini butuh interaksi dua arah.
Oh iya, saya pernah baca suatu artikel menyangkut kepercayaan.Dikatakan bahwa membangun kepercayaan kuncinya hanya satu: kedekatan. Namun kedekatan ini memiliki tiga titik tolak, yaitu kedekatan fisik, kedekatan intelektual dan kedekatan emosional.
Semoga bukan hanya SBY yang mendapat respon itu tapi kita semua di mata sesama.