BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Sunday, June 15, 2008

Siswa Lulus Ugal-ugalan


Oleh Tanto Yakobus

POLISI Kota Besar (Poltabes) Pontianak dibuat kalang kabut oleh aksi konvoi kendaraan ugal-ugalan ratusan siswa SMA/SMK usai terima amplop kelulusan di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Sabtu (14/6) akhir pekan kemarin.

Luapan kegembiraan siswa-siswa yang dinyatakan lulus tersebut, jelas membahayakan keselamatan pengguna jalan umum maupun mereka sendiri. Polisi pun bertindak cepat. Ratusan siswa-siswi digiring ke halaman Gedung Juang, untuk diberi pengarahan dan pengertian risiko kebut-kebutan di jalanan ketika merayakan kelulusan.
"Konvoi di jalanan bisa membahayakan keselamatan mereka sendiri muapun keselamatan orang lain," kata Kepala Satuan Lalu-lintas Poltabes Pontianak, Komisaris Polisi, Iskandar.
Iskandar tampak geram dengan ulah anak-anak yang bertindak tidak sopan dengan mengendarai sepeda motor tanpa helm, jingkrak-jingkrak di atas kendaraan dengan kecepatan tinggi.
“Coba kelulusan itu dirayakan dengan syukuran kecil-kecilan di rumah masing-masing dengan mengundang teman-teman, itu lebih bermanfaat,” arah Iskandar.
Setelah diberikan pengarahan dibawah terik matahari, ratusan siswa-siswi SMA/sederajat dari berbagai sekolahan diperbolehkan pulang dengan pengawalan ketat anggota Poltabes Pontianak.
Sementara bagi mereka yang kedapatan tidak membawa kelengkapan surat kendaraan bermotor maupun Surat Izin Mengemudi (SIM) diproses sesuai ketentuan yang ada.
Tengah hari kemarin, warga Kota Pontianak sungguh terganggu dengan ulah para siswa-siswi tersebut. Dengan mengendarai sepeda motor dan mengenakan baju seragam penuh coretan pilok dan disobek-sobek melakukan konvoi di jalan-jalan protokol, diantaranya Jalan Ahmad Yani, Jalan Johar, Pancasila, dan Jalan Sultan Syarif Abdurrachman, Jalan Sutoyo, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pahlawan hingga Gajah Mada.
Padahal sebelumnya, Walikota Pontianak, Buchary Abdurrachman, telah mengeluarkan himbauan agar para siswa-siswi SMA/SMK sederajat tidak melakukan aksi coret-coret dan konvoi di jalan ketika menerima kelulusan.
“Lebih baik pakaian seragam yang masih layak pakai itu disumbangkan kepada mereka yang masih membutuhkannya, sebab bulan depan mulai tahun pelajaran baru. Itu lebih bermanfaat,” kata Buchary dua hari sebelumnya.□Foto Jessica Waysang/Borneo Tribune

0 komentar: