BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Thursday, June 19, 2008

28 Juni HBD, Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Mandor, Monumen Terbesar Milik Kalbar


Tak lama lagi warga Kalbar akan memasuki 28 Juni. Ada apa dengan 28 Juni? Pemerintah Daerah Kalbar melalui Perda No 5 Tahun 2007 telah menetapkan 28 Juni sebagai Hari Berkabung Daerah (HBD), dan Makam Juang Mandor sebagai Monumen Daerah Provinsi Kalbar. Peristiwa Mandor adalah tragedi pembunuhan yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban jiwa terdiri dari pejuang dan rakyat Kalimantan Barat dari berbagai elemen masyarakat dalam perlawanan terhadap pendudukan fasisme Jepang.

Mandor adalah suatu daerah yang jaraknya hanya sekitar 80 km dari Kota Pontianak yang kini termasuk dalam wilayah Kabupaten Landak—hasil pemekaran dari Kabupaten Pontianak.
Disebut HBD karena ungkapan dari suasana dukacita atas peristiwa atau tragedi yang menelan korban, baik secara perorangan maupun massal. Jumlahnya menurut buku Peristiwa Mandor yang ditulis H Mawardi Rivai (Alm) yang diterbitkan oleh Pustaka Antara-Jakarta (1978) jumlahnya mencapai 21.037 jiwa. Namun jumlah persisnya patut dilakukan riset lebih mendalam, baik pengakuan yang telah pernah disampaikan oleh saksi mata, referensi pustaka, maupun riset arkeologis secara langsung.
Peristiwa yang terjadi sejak 1942-1944 sebagai bagian dari agresi Jepang oleh sebagian pihak disebut genocida, atau pembunuhan massal. Pada situasi ini genocida tersebut tidak kalah keji dibandingkan peristiwa Westerling yang terjadi di Sulawesi yang tertuang dalam buku-buku sejarah nasional.
Mengapa Perstiwa Mandor tidak dikenal dalam sejarah nasional? Menurut berbagai kalangan, akibat putusnya satu generasi cerdik cendikia di Kalbar. Termasuk pengurusan harta pampasan Jepang setelah menyerah kalah kepada sekutu.
Pemda Kalbar telah menyerap aspirasi masyarakat sejak ditemukannya tulang belulang di lokasi makam massal di mana terdapat para raja di Kalbar, para cerdik cendikia, para guru, pengusaha, jurnalis dan tokoh-tokoh masyarakat.
Pada 28 Juni yang sudah ditetapkan sebagai HBD tersebut Perda No 5 mengatur pengibaran bendera setengah tiang. Dinas-Instansi terkait diimbau untuk mengibarkan bendera setengah tiang pada 28 Juni mendatang.
Diharapkan dengan simbolisasi tersebut, tertanam nilai-nilai kejuangan bagi warga Kalbar untuk terus mengisi alam kemerdekaan dengan karya nyata. Mewujudkan tatanan masyarakat yang adil dan sejahtera.
Mereka yang terkubur itu adalah multiras, multietnis, multiagama. Sepatutnya bagi semua warga Kalbar bersatu padu, tidak mudah dipecah-belah dalam isu apapun. Ingat di Kalbar ada monumen perjuangan yang bernama Mandor.
Terkait dengan HBD yang telah diperdakan, masih banyak hasil rekomendasi seminar nasional Mandor yang digelar di rektorat Untan tahun 2006 yang belum terimplementasikan, antara lain sejarah perjuangan Mandor dapat dimasukkan ke dalam mata pelajaran muatan lokal, komunike bersama Kedutaan Besar Jepang/Negara Jepang, dokumentasi media hingga website trilingual (Indonesia, Inggris dan Jepang), dan lain sebagainya. Hal-hal yang telah diserap tersebut perlu difollow-up sehingga tidak ada ikhtiar keras yang ditinggalkan sia-sia.

Daftar Undangan

1. Ketua DPRD Kalbar, Ir H Zulfadhli
2. Anggota DPRD Kalbar, Drs Zainuddin Isman, M.Phil
3. Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, H Kadir Ubbe, SH, MM
4. Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kalbar, Drs H Ngatman
5. Karo Binsos Prov Kalbar, Dra Sri Jumiadatin, M.Si
6. Drs Gusti Suryansyah, M.Si (keluarga korban)
7. Dr Mardan Adiwijaya (keluarga korban)
8. Sultan Syarif Abubakar Alkadrie (keluarga korban)
9. Ir Gusti Hardiansyah, QAM (keluarga korban)
10. Ir Andreas Acui Simanjaya (Sekretaris MABT/tim seminar nas Mandor)
11. Drs Kamaruzzaman, M.Si (Plt Bupati Kubu Raya/tim seminar nas Mandor)
12. Zulfidar Zaedar Mochtar, SE, MM (tim seminar nas Mandor)
13. Ir Syarif Muhammad Herry (KPID/tim seminar nas Mandor)
14. Turiman Faturrachman, SH, M.Hum (tim seminar nas Mandor)
15. Yohanes Supriyadi (Dir Lembaga YPPN)
16. Asriyadi Alexander Mering (Redaktur Borneo Tribune/tim seminar nas Mandor)
17. Hairul Mikrad, SP (Redaktur Borneo Tribune/tim seminar nas Mandor)
18. Tanto Yakobus, S.Sos (Redaktur Borneo Tribune/tim seminar nas Mandor)
19. Dr Yusriadi, MA (Redaktur Borneo Tribune/tim seminar nas Mandor)
20. H A Halim Ramli (budayawan/panelis seminar nas Mandor)
21. Edi Patebang (Koordinator ANPRI/Komda HAM Kalbar)
22. Dwi Syafriyanti, SH (Ketua Yayasan Tribune Institute)
23. H Abang Imien Thaha (Ketua MABM Kalbar)
24. Thadeus Yus (Ketua DAD Kalbar)
25. Eric S Martio (Ketua MABT Kalbar)

0 komentar: