BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Thursday, May 1, 2008

Sekberkesda Siap Gelar Pekan Gawai Dayak



SEKRETARIAT bersama kesenian Dayak (Sekberkesda) Provinsi Kalimantan Barat siap menggelar kembali pekan gawai Dayak (PGD) yang ke-23. Bukti kesiapan tersebut, pengurus Sekberkesda, DAD Provinsi dan panitia pelaksana melakukan audensi dengan Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis, MH, Rabu (30/4) sekitar pukul 13. 00 WIB, dua hari lalu.

Audensi tersebut selain melaporkan kesiapan pelaksanaan PGD pada tanggal 20 Mei 2008 mendatang, panitia juga meminta saran dari gubernur terkait pelaksanaan gawai yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya itu.
Dalam pengarahannya, Cornelis minta tujuan gawai diperjelas, jangan tonjolkan hura-huranya, tapi gawai bisa mengambil nilai-nilai yang positif yang bisa diwariskan ke anak cucu dan masyarakat luas. “Saya ingin setiap suku bangsa yang ada di Republik ini yang punya budaya harus dilestarikan, termasuk kebudayaan Dayak itu,” tegas Cornelis di hadapan panitia yang diterimanya di ruang pertemuan gubernur.
Nilai budaya Dayak yang positif tersebut bukan hanya untuk dilestarikan, tapi bisa juga dijual ke masyarakat Indonesia maupun manca negara. “Sebab budaya yang demikian memang layak dijual untuk mendatangkan devisa lewat kunjungan para turis baik lokal maupun manca negara,” kata Cornelis.
Terkait dengan bantuan, Cornelis minta panitia tidak terlalu mengharapkan bantuan pemerintah, sebab sekarang pemerintah sangat ketat dalam hal pengeluarkan yang menyangkut keuangan, sebab setiap uang yang keluar harus dipertanggungjawabkan dan diaudit oleh akuntan publik, karena menyangkut uang negara. “Uang yang diaudit nilainya hanya Rp 100 juta, sementara biaya akuntan publik Rp 150 juta, mana sanggup,” ujar Cornelis seraya mengatakan, pemerintah tetap memberi bantuan.
Selain itu, Cornelis juga minta DAD agar membimbing panitia agar pelaksanaan gawai ini sesuai harapan bersama. “Bila gawai ini dikelola dengan baik, maka akan menjadi daya tarik tersendiri bagi Kalbar,” kata Cornelis.
Seperti pekan gawai Dayak yang dilaksanakan di Kuching, Malaysia, mereka sudah lebih maju dari kita. Selain masyarakatnya mandiri, pemerintah juga memberikan fasilitas seperti memberi hari libur dan jaminan keamanan selama kegiatan.
Kedepan Cornelis minta agar pekasanaan PGD ini masuk dalam kalender pariwisata Kalbar dan dianggarkan dalam APBD. Silakanlah DAD maupun MABM dan MABT mengemas kegiatannya masing-masing sebelum pembahasan APBD, Dayak dengan Pekan Gawai Dayaknya, Melayu dengan Festival Budaya Melayunya dan MABT dengan Cap Go Mehnya. “Terhadap kegiatan tiga budaya ini kita akomodir di Dinas Pariwisata dan menjadi kalender tahunan pariwisata Kalbar,” kata Kadis Pariwisata Provinsi Kalbar, Rihat Natsir Silalahi.
Sementara itu ketua panitia pelaksana, Drs. Paulus Lukas Denggol mengatakan, kepanitiaan sejak terbentuk Maret lalu sudah berkerja hingga hari ini. “Kegiatan kita sudah siap 60 persen,” jelas Paulus seraya menjelaskan PGD ini adalah yang ke 23. Sebetulnya ini yang ke 34, tapi satu tahun tidak diadakan, karena alasan keamanan, terkait kerusuhan antar etnis di Kalbar waktu itu.
Sekretaris Jendral Sekberkesda provinsi Kalbar, Tarsisius Ifan Sabandap, SH menjelaskan, lembaga yang dipimpinnya adalah lembaga otonom. Jadi bukan bagian dari DAD, tapi ia mempunyai hubungan kerja. Dan yang perlu digarisbawahi, yang melaksanakan gawai Dayak selama ini adalah Sekberkesda, bukan DAD. “DAD sifatnya fasilitator saja,” jelasnya.
Ifan yang baru saja terpilih sebagai Sekjan Sekberkesda mengatakan, saat ini ada 38 sanggar yang bernaung dibawah Sekberkesda. Menurutnya, pihaknya sudah minta kepada sanggar yang ada untuk berpartisipasi di PGD ini. Acaranya sudah jelas, selain display budaya, ada beragam perlombaan olahraga tradisional maupun pemilihan bujang dan dara gawai 2008. “Kita siap menggelar gawai yang bermartabat,” kata Ifan mantap.□By Tanto Yakobus, Foto AA Mering/Borneo Tribune

0 komentar: