BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Monday, May 26, 2008

PGD Topang Tahun Kunjungan Wisata Kalbar 2010

Perlu Multy Culture Center



EVENT budaya Pekan Gawai Dayak (PGD) memiliki peluang untuk menopang tahun kunjungan wisata Kalbar 2010 yang berbasiskan budaya etnis. Untuk itu diperlukan evaluasi yang mendalam terhadap manajemen penyelenggaraannya yaitu dengan mempertahankan yang sudah baik dan meningkatkan segala sesuatu yang masih dirasakan kurang. Demikian sambutan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, yang diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata, Drs. Rihat Nasir Silalahi, M.Si, di Gedung Olahraga Pangsuma, Sabtu (24/5) malam.

Menurutnya, acara PGD yang telah dilaksanakan oleh Panitia, sebagai wujud dari rasa tanggung jawab komunitas etnis Dayak untuk senantiasa memelihara, melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya positif yang telah diwariskan oleh para leluhur. Nilai-nilai yang telah mengkristal dalam kehidupan masyarakat Dayak tambahnya, hakekatnya merupakan perwujudan dan refleksi warisan budaya yang sudah tertanam sejak lama.

“Sebagai bagian integral dari budaya nasional saya berharap masyarakat Dayak dapat memberikan konstribusi positif dalam pembentukan karakter dan pekerti bangsa yang tangguh, ulet, jujur, adil dan bersikap terbuka dengan etnis yang lainnya di Kalbar.”

Karena dengan sikap membuka diri terhadap budaya etnis lainnya menurutnya dapat menjalin persatuan dan kesatuan antarsesama komunitas. Hal ini sejalan dengan perjuangan dr. Wahidin Sudirohosudo pada satu abad yang lalu dalam upaya menumbuhkan semangat nasionalise yang menjadi kekuatan dasar untuk merebut kemerdekaan dan hingga saat ini masih sangat relefan untuk mengisi pembangunan.

Lebih lanjut dia meyebutkan, salah satu upaya untuk menciptakan persatuan dan kesatuan itu dapat diciptakan melalui pagelaran seni budaya. “Oleh karena itu tema yang diusung dalam penyelenggraraan PGD XXII 2008 ini yaitu menjadikan seni budaya sebagai media perekat persatuan dan kesatuan, saya nilai sangat tepat,” paparnya memuji.

Dia menjelaskan persatuan dan kesatuan bangsa hanya mungkin terlaksana apabila setiap komunitas mampu menempatkan budaya etnis dalam kontek multikulturalisme bangsa yang mengedepankan kebersamaan dan mengapresiasi perbedaan dalam kesederajatan.

Heterogenitas masyarakat Kalbar yang terdiri dari berbagai etnis merupakan aset yang tidak ternilai harganya apabila mampu dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Dengan keanekaragaman suku bangsa yang ada, Kalbar berpotensi besar untuk menjadikan dirinya sebagai the truely Indonesia. Artinya untuk melihat seni budaya Indonesia para wisataman cukup hanya dengan mengunjungi Kalbar. “Untuk itu diperlukan pembinaan yang terarah dan sistematis terhadap seni budaya yang berbasis etnisitas serta ditunjang oleh wadah semacam Multy Culture Center yang memungkinkan pementasan atraksi seni budaya daerah secara rutin,” pintanya.
“Dengan cara demikian saya yakin dan percaya pada saatnya nanti PGD dapat menjadi daya tarik tersendiri dalam meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke Kalbar,” katanya.

Sementara menurut ketua panitia Drs. Paulus Denggol, PGD XXII 2008 yang diawali dengan ritual “Ngampar Bide” dari Dayak Kendayan yang dibuka secara resmi oleh Gubernur Kalbar Drs. Cornelis, MH tanggal 20 Mei 2008.

Menurutnya pagelaran PGD tahun ini ternyata mendapat sambutan yang hangat dari seluruh masyarakat Kalbar baik yang berasal dari suku Dayak itu sendiri maupun yang bukan dari suku Dayak. Hal ini menunjukkkan kehidupam berbangsa dan bernegara di Kalbar dalam keadaan rukun dan damai. “Pekan Gawai Dayak XXII 2008 telah berlangsung sukses dan meriah,” katanya.□Naskah dan Foto: Hartono/Borneo Tribune

0 komentar: