BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Saturday, March 8, 2008

Simon Ajak Mahasiswa Bangun Sekadau


BUPATI Sekadau, Simon Petrus, S.Sos, M.Si mengajak mahasiswa asal Kabupaten Sekadau yang saat ini tengah menuntut ilmu di berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Pontianak untuk kembali pulang dan membangun daerah asalnya.

Ajakan bupati tersebut disampaikannya langsung di hadapan puluhan mahasiswa dia didaulatkan membuka acara Musyawarah Besar III Forum Komunikasi Mahasiswa Sekadau (Fokmas) bertempat di gedung Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Pontianak, Sabtu (8/3) pagi kemarin.
Banyak potensi yang menunggu untuk segera digarap oleh tenaga-tenaga profesioanl, seperti mahasiswa manakala dia menyelesaikan pendidikannya kelak.
Potensi itu kata Simon, yang utama adalah potensi bidang pertanian. Sebagai daerah tropis, Kabupaten Sekadau sangat potensial menjadi lumbung padi, jagung dan sayur-sayuran.
Untuk padi, saat ini Pemkab Sekadau tengah giat-giatnya membuka lahan pertanian khususnya persawahan, terutama di daerah-daerah yang ada potensi dibuat irigasi untuk pengairan sawah.
Selanjutnya, jagung. Untuk jagung ini kata Simon, pekan lalu Pemkab Sekadau bersama para kepala dinas dan para camat melakukan studi banding ke Kabupaten Bengkayang, tepatnya di daerah Sanggau Ledo. “Kesempatan itu kita manfaatkan untuk mempelajari tanaman jagung, termasuk pemasarannya,” ungkapnya.
Belum lagi potensi sayur. Sebagai kawasan yang menjadi pemukiman transmigrasi, Kabupaten Sekadau sangat potensi sebagai pemasok utama sayur di Kalbar ini. Canton kecil kata Simon, PT Erna saja, dia harus mendatangkan sayur dari Jawa Tengah. Itu jelas memerlukan biaya yang besar. Dimana sayur tersebut harus melewati pelabuhan Tanjung Mas Semarang, lalu transit di pelabukan Dwikora Pontianak dan selanjutnya diangkut lagi ke Sanggau, selanjutnya ke PT. Erna. “Coba kalau sayur tersebut di hasilkan di Sekadau saja, jelas biayanya lebih murah dan lebih dekat,” katanya.
Potensi-potensi pertanian seperti itu, sampai saat ini memang belum tergarap. Untuk itu kata Simon, dirinya sangat berharap kepada para mahasiswa untuk segera menyelesaikan pendidikannya. Terutama mahasiswa pertanian. “Jangan berlama-lama kuliah, kasihan orang tua terlalu banyak keluar biaya. Garaplah potensi yang sekarang lagi tidur itu,” pinta Simon.
Potensi lain lanjut Simon, adalah pariwisata berupa wisata alam yang memanfaatkan air terjun. Bila itu dikemas dengan baik, bukan hanya wisatawan yang tertarik mengunjungi daerah tersebut, tapi juga investor yang ingin memanfaatkan air baku tersebut sebagai sumber air bersih.
“Potensi air terjun tersebut ada di Kecamatan Nanga Taman dan Nanga Mahap. Semuanya sudah bisa dijangkau dengan kendaraan roda dua,” ungkapnya.
Lalu yang lagi getol-getolnya ditawarkan ke pemilik modal atau investor sekarang ini adalah potensi perkebunan. Baik berupa HTI maupun perkebunan sawit. Sama halnya dengan Kabupaten Sanggau, Sekadau juga merupakan daerah pengembangan perkebunan sawit.
Ini baru potensi yang bisa digarap langsung oleh tenaga-tenaga profesional, seperti adik-adik sekalian. “Karena itu, saya pesan cepat selesai dan kembali ke daerah membangun daerahmu,” himbau Simon.
Agar kelak bisa berbuat untuk daerah maupun dirimu sendiri, mahasiswa harus punya skill atau keahlian. Jangan menjadi mahasiswa untuk bergaya saja, tapi keterampilan nol. Giliran penerimaan pegawai baik swasta maupun PNS, pasti mengutamakan yang punya keterampilan.
Sebagai daerah baru yang dimekarkan, Sekadau butuh tenaga-tenaga yang terampil. Janga jadi mahasiswa yang malas mengasah kemampuan diri. Tapi carilan keterampilan lain yang tidak di dapatkan di bangku kuliah. Sekarang banyak sarjana, tapi tidak punya skill. Dan itu preseden buruk bagi kegerasi berikutnya termasuk orang tua kita, mereka jadi malas menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi, toh tidak ada keterampilan. “Saya minta jangan sampai terjadi hal demikian,” katanya.
Lalu ada pula model mahasiswa yang mengejar nilai tinggi atau indek prestasi komulatif (IPK) minimal 3.00, tapi kerana tidak punya keterampilan tambahan tetap saja tak bisa kerja apabila kembali ke masyarakat. Jadi pegawai pun ya seperti itu, tidak kreatif.
Lebih baik jadi mahasiswa yang kuliah singkat, walau nilainya cuma C, tapi punaya keahlian atau skil, maka dia kalau selesai akan menjadi sarjana plus. “Kalau sudah menjadi sarjana plus, maka apabila kembali ke daerah dia akan bisa membuka lapangan kerja sendiri dan tidak hanya menunggu lowongan,” sindir bupati.
Mahasiswa yang kuliahnya singkat juga kata Simon, sangat membantu orang tua, sebab orang tua tidak terlalu lama membiayai kuliah anak-anaknya. Kasihan orang tua harus membiayai anaknya sampai 8-10 tahun, selesai tidak bisa kerja lagi. “Nah, itu sangat menyedihkan,” ujarnya.

Dukungan Pemkab
Lebih jauh Simon mengatakan, secara pribadi maupun sebagai bupati, dirinya sangat memperhatikan dunia pendidikan. Pemkab Sekadau sangat mendukung dunia pendidikan. Bagi anak-anak yang kuliah, Pemkab menyediakan anggaran untuk itu.
Namun harus dilihat dulu bentuknya, apakah untuk biaya perkuliahan atau proses penyelesaian akhir (skripsi). “Bagi mahasiswa yang kesulitan atau ingin mendapat bantuan Pemkab Sekadau, silakan mengajukan proposal, kita aka pelajari dan ada bantuan untuk itu,” kata Bupati yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sekadau itu.
Bentuk bantuan Pemkab bukan hanya bagi mereka yang membutuhkan bantuan karena kekurang mampuan orang tuanya saja, tapi juga kita memperhatikan mahasiswa yang berprestasi. “Bila ada yang berprestasi kita akana bantu, termasuk kalau ada yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, S2 misalnya,” jelas Simon.
Bentuk dukungan Pemkab yang lainnya adalah, mulai tahun 2008 ini, berupaya mencari tempat untuk asrama mahasiswa Kabupaten Sekadau. “Untuk asrama ini, kita sudah dapat tempat di sekitar Univertias Tanjungpura (Untan) dan tahun 2009 nanti sudah selesai dibangun. Pendanaannya semua dari APBD Sekadau,” ucap Simon yang tanpak buru-buru menyambut kedatangan istri tercinta, Scolastica Simon Petrus yang baru pulang ziarah dari Jerusalem.
Kehadiran Bupati Simon di gedung KNPI didampingi sejumlah pejabat Kabupaten Sekadau, diantaranya, Kepala Kantor Kesbanglinmas Henry Lisar dan Kabag Humas T Arsyad. Mereka jauh-jauh datang dari Sekadau hanya untuk menghadiri pembukaan Mubes III Fokmas yang mengambil tema, “Kita Tingkatkan Solidaritas dan Kreativitas Mahasiswa Dalam Semangat Baru Bersama Fokmas”.□

3 komentar:

BORNEO DESAIN said...

saya ingin sekali menetap disekadau pak, lantaran isteri saya PNS di sekadau... saya ingin sekali membangun sekadau menjadi kabupaten yang dikenal di Indonesia. tapi kesempatan itu belum ada untuk saya pak, oleh karena itu saya menetap dipontianak.
AYO BANGUN SEKADAU....
nah sekalian numpang iklan pak... kunjungi blog saya
http://www.borneo-desain.blogspot.com

Anonymous said...

salut untuk ajakan Bapak Simon...memang mahasiswa seharusnya seperti itu.

saya lulusan Teknik informatik (S1) dari malang, lulus langsung kerja di Jakarta, soalnya kalo mau kerja di kalimantan barat masih terbatas.

seandaimya nanti sudah dibutuhkan di kalimantan saya akan pulang pak

ingin juga berpartisipasi terutama membangun SEKADAU.

bila ada yang ingin sharing silakan menghubungi di :

amokdarmianto@yahoo.com
hp: 081233186259 / 0341-9083377

Tuhan memberkati kita semua!

fani said...

Iya ini sekadau lagi rame kampanye... coba lihat video kampanye di http://purwodadi.net