BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Saturday, March 22, 2008

Provinsi Kapuas Raya Maju Selangkah


KETUA Pokja Pemekaran Komisi II DPR-RI, Chosin Chumaidy menyatakan tidak ada kata yang tidak pantas untuk menjadikan Provinsi Kapuas Raya (PKR) menjadi sebuah provinsi baru di wilayah Kalimantan Barat seperti sekarang ini. Seluruh persyaratannya telah ada.

“Insya Allah Komisi II DPR RI akan bersedia menggunakan hak inisiatif untuk dapat melahirkan provinsi ini,” ungkap Chosin di hadapan Kontingen Pemekaran Calon Provinsi Kapuas Raya, di Ruang Rapat Komisi I (KK1) DPR-RI, Senayan, Rabu (19/3) lalu.
Tepuk tangan riuh-rendah pun mengembang di seantero ruangan sidang. Jabat tangan membuncah. Senyuman terpancar dari para bupati, wakil bupati, unsur pimpinan DPRD dari lima kabupaten di wilayah calon PKR, serta Ketua DPRD Provinsi Kalbar.
Haru biru pun terasa mengalir deras dan seakan melupakan segalanya dari mereka yang hadir di ruangan itu. Ada yang terlihat melafalkan doa seraya dihiasi mata yang berkaca-kaca.
Bagaimana tidak, inilah klimaks dari proses perjuangan yang dilakukan oleh Tim Pembentukan PKR sejak beberapa tahun lalu. Sekian lama menanti sesuatu yang tak pasti, ternyata tak selembar pun berkas yang terkait erat dengan proses pembentukan maupun pemaparan mengenai calon PKR di wilayah timur Kalbar itu sampai ke meja Komisi II.
Sebelumnya tidak ada satu orang pun yang percaya pertemuan tersebut bakal terlaksana. Bahkan pula disinyalir ada pihak tertentu yang berupaya agar Komisi II tidak menerima rombongan dari Kalbar, dengan target maupun tujuan bahwa PKR tidak boleh lahir di Kalbar. Entah apa alasan pihak tersebut.
Selain itu, mengingat jadwal di Gedung Senayan DPR RI memang belum mengagendakan bakal dilangsungkannya pertemuan tersebut. Namun pertemuan tertutup antara Sekretaris Komisi Hukum dan Pemerintahan DPRD Provinsi Kalbar, Drs. Zainuddin Isman, M.Phil bersama Chosin Chumaidy satu hari sebelumnya di lantai 15 Gedung Nusantara Satu, akhirnya melahirkan pertemuan dadakan tersebut. Sementara kontingen dari Kalbar sendiri mendatangi Gedung DPR-RI dengan jumlah puluhan orang. Sebut saja para kepala daerah dari lima kabupaten yang memang terlihat begitu bersemangat menghadiri pertemuan.
Mereka antara lain Bupati Sintang Milton Crosby, Bupati Sanggau Yansen Akun Effendy, Wakil Bupati Sekadau Abun Ediyanto, Wakil Bupati Melawi Firman Montaco, serta Bupati Kapuas Hulu Abang Tambul Husin.
Sementara pimpinan lembaga politik dari lima kabupaten tersebut juga tak ketinggalan. Sebut saja hadir Ketua DPRD Sintang Mikael Abeng, Wakil Ketua DPRD Sanggau Yordanus Pinjamin, Ketua DPRD Sekadau Yuni Yudarno, Ketua DPRD Melawi Sukiman, serta Ketua DPRD Kapuas Hulu Gusti Effendi.
Tampak diantara tokoh adat, masyarakat, seperti Sultan Sintang Kesuma Negara 5 Pangeran Ratu Tri Negara Raden Ikhsan Perdana, Asam Jarak, pratisi hukum, Adel SH dan seluruh anggota Komisi A DPRD lima kabupaten yang bakal bergabung dengan PKR.
Pertemuan sebelumnya dijadwalkan berlangsung pukul 12.00 WIB. Namun sejak pukul 11.00, ruang rapat telah disesaki masyarakat. Tiba-tiba pukul 11.46, anggota DPR-RI HM. Akil Mochtar memasuki ruangan sidang. Kedatangannya membuat suasana yang masih penuh dengan tanda tanya besar, apakah rombongan sungguh-sungguh akan diterima oleh Komisi II atau tidak pun mulai mencair.
Seketika Akil mendapat sambutan hangat dengan riuhnya tepukan dari hampir semua yang hadir. Calon anggota hakim Mahkamah Konstitusi tersebut kemudian menyalami satu persatu para kontingen. Usai bersalaman, akhirnya Akil berinisiatif untuk menghubungi Chosin Chumaidy melalui telepon selulernya. Dan tak berapa lama, Akil menyampaikan hasil pembicaraan kepada forum.
”Saya barusan telepon Pak Chosin Chumaidy, dan Beliau menyatakan akan menerima rombongan dari Kalbar pukul 12.30 WIB. Sebab saat ini Beliau juga sedang menghadiri fit and troper test calon Bawaslu,” papar Akil dan disambut dengan riuhnya tepukan.
Tidak lama kemudian menyusul Walman Siahaan, anggota DPR-RI dari Fraksi Partai Damai Sejahtera. Terakhir anggota DPD-RI Maria Goretty duduk melengkapi para pejabat negara asal Kalbar.
Tepat pukul 12.30, para anggota Komisi II yang ditunggu-tunggu hadir. Lima anggota komisi tersebut dipimpin langsung Chosin Chumaidy. Bersamanya tampak Andi Yuliani Paris, Pastur Saut M Hasibuan, Syaifullah Maksum, serta Edi Minhadi.
”Kami mengundang Komisi II untuk hadir dan melihat langsung bagaimana kesiapan calon Provinsi Kapuas Raya,” ujar Ketua Tim Pembentukan PKR, Milton Crosby ketika memulai pembicaraan.
Milton yang juga Bupati Sintang kemudian memberikan penjelasan serta pemaparan mengenai usul pembentukan provinsi tersebut. Chosin yang mendengar pemaparan itu menanggapi apa yang disampaikan tersebut sangat memenuhi persyaratan untuk mengiyakan pembentukan Provinsi Kapuas Raya. Bahkan Andi Yuliani menambahkan begitu menantangnya kondisi perbatasan Kalbar, sehingga menjadikan alasan yang sangat tepat untuk membentuk provinsi tersebut.
”Kita mungkin akan mengagendakan berkunjung ke sana,” janjinya seraya menebar senyum.
Pastur Saut M Hasibuan menegaskan pemilu bukan menjadi alasan untuk menghentikan pembentukan Provinsi Kapuas Raya. Bahkan Edi Minhani berjanji akan menindaklanjuti usul tersebut.
Akhir dari pertemuan membuahkan senyum hangat serta perasaan lega dari kontingen Kalbar yang meminta waktu sekejap sekadar mendengar penegasan dari Komisi II. Chosin yang juga merupakan Wakil Ketua Umum DPP PPP bahkan berjanji akan memproses usulan tersebut untuk menjadi usulan hak inisiatif DPR-RI.
“Saat ini saja, telah bertumpuk tidak kurang 48 usulan di meja Komisi II. Sebanyak 12 usulan tersebut kini telah diproses, sedangkan 15 usulan telah mendapat Amanat Presiden (Ampres). Kami haqul yakin, namun kami harus melihat langsung kondisi sebenarnya di lapangan agar menjadi ainul yakin,” tandas Chosin.
Zulfadhli yang ditemui secara terpisah menyebut pertemuan itu sebagai upaya politik yang mereka lakukan. Ketidakhadiran satu pun wakil dari Pemerintah Provinsi Kalbar, kata Zulfadhli tak menjadi sebab gerak langkah Provinsi Kapuas Raya bakal tersendat. ”Ini upaya politik yang dilakoni oleh DPRD Kalbar. Dan di sini menjadi peran kami untuk memperjuangkan Provinsi Kapuas Raya agar terwujud di Kalbar. Maka tak menjadi masalah meskipun tanpa kehadiran wakil dari pemerintah provinsi Kalbar,” ujar Zulfadhli.■Edisi cetak terbit di Harian Borneo Tribune

0 komentar: