BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Tuesday, February 19, 2008

Pelabuhan Dwikora


Oleh: Tanto Yakobus

Peringatan badan meteorologi dan geofisikan (BMG) pusat, akan ada badai menyusul cuaca buruk akhir-akhir ini, membuat sejumlah pelabuhan di Pontianak lengang. Peringatan itu ditujukan kepada sejumlah aktivitas pelayaran antar daerah maupun antar pulau untuk mengantisipasi musibah di laut.

Sepinya aktivitas pelayaran membuat pelabuhan Dwikora Pontianak lengang. Satu-satunya pelabuhan bertarap internasional itu sejak sepekan terakhir tidak ada kapal yang sandar di sana.
Padahal hari-hari sebelumnya, pelabuhan tersebut tidak pernah sepi dari aktivitas pelayaran; mulai dari angkutan orang maupun barang. Kabarnya, kapal-kapal berukuran besar tujuan Pontianak banyak tertahan di pelabuhan Tanjung Periok Jakarta maupun pelabuhan Tanjung Perak Semarang.
Perigantan BGM pusat langsung diteruskan oleh Adminitrasi Pelabuhan (Adpel) Pontianak, kepada seluruh aktivitas pelayaran se-Kalbar.
“Dalam dua tiga hari ini sebaiknya tidak melakukan pelayaran baik antar daerah maupun antar pulau, mengingat tingginya gelombang mencapai 3-4 meter. Demi keselamatan sebaiknya pelayaran ditunda,” kata petugas Adpel Pontianak, Pieter N, Senin (18/2) lalu.
Menurut Pieter, kondisi cuaca saat ini berdasarkan prakiraan BMG Pontianak menyebutkan adanya kecenderungan yang bersifat variabel. Namun yang paling berbahaya terjadi di perairan Selat Karimata, Laut Natuna, dan Laut Jawa dengan ketinggian gelombang rata-rata dua sampai 3,5 meter.
“Itulah sebabnya, kita mengimbau kepada seluruh nakhoda kapal agar tetap waspada. Dan yang pasti untuk kondisi saat ini, kita lebih bagus menunda perizinan pemberangkatan kapal yang hendak bertolak dari Pelabuhan Pontianak menuju Pulau Jawa, dengan pertimbangan kondisi cuaca,” jelasnya.
Lebih jauh Pieter menyebut, penundaan itu juga sangat situasional dan berdasar pada jenis kapal yang akan berlayar. Rata-rata yang ditunda keberangkatannya adalah jenis Kapal Layar Motor (KLM) yang berbobot mati hanya 150 GT. “Itu memang tidak memungkinkan untuk berlayar dengan ketinggian gelombang di atas tiga meter,” tegasnya.□

0 komentar: