BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Sunday, January 20, 2008

“Mujizat Itu Nyata”

Oleh: Tanto Yakobus

Dukungan masyarakat pada pemilu gubernur, 15 November 2007 lalu telah mengantarkan Drs. Cornelis, MH dan Drs. Christiandy Sanjaya, SE, MM terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Kalbar. Dan pada tanggal, 14 Januari 2008, kemaren, keduanya resmi menjadi orang nomor satu dan dua di Kalbar setelah dilantik oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, H Mardiyanto, lewat sidang paripurana khusus DPRD Provinsi Kalbar.


“Rentetan peristiwa tersebut tidak lepas dari campur tangan Allah Bapa di Surga. Saya mau katakan, mujizat itu sungguh nyata,” ujar Cornelis saat diminta memberi maksud dan tujuan dilaksanakannya misa syukur dan pemberkatan rumah dinas gubernur yang berlangsung di pendopo, jalan Ahmad Yani, Rabu (16/1) sore kemarin.
Dalam sambutan singkat tersebut, Cornelis mengungkapkan, dirinya terpilih tidak hanya karena dukungan masyarakat semata yang telah mencoblos nomor 4, tapi kuasa Tuhan sungguh bekerja untuk pasangan yang diusung PDI Perjuangan tersebut.
Sebagai ungkapan syukur dan terima kasihnya baik kepada masyarakat yang telah mendukungnya, maupun syukur ada kuasa dan mujizat Tuhan, maka selayaknya pada sore hari ini kita bersama-sama berterima kasih kepada-Nya.
Cornelis juga memohon doa, agar dalam lima tahun kedepan meminpin Kalbar selalu diberikan kesehatan dan bijaksanaan, sehingga dalam menjalankan tugas bisa berlaku adil bagi semua orang.
Soal ungkapan syukur dalam bentuk misa yang juga dihadiri wagub Christiandy Sanjaya dan ibu itu, Cornelis menjelaskan, sebagai insan yang beragama, agama apa pun dia, pasti mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dengan aturan agamanya masing-masing. “Dan sore hari ini kita mau mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Tuhan sesuai dengan iman saya, yakni menurut tata cara agama Katolik,” jelas Cornelis.
Misa syukur dan pemberkatan rumah itu dipimpin oleh Uskup Agung Pontianak, Mgr. Hoeronymus Bumbun OFMCap, Uskup Sintang, Mgr. Agustinus Agus, Pr didampingi puluhan pastor dan suster. Ribuan umat tanpak khusuk mengikuti misa dengan khidmat.
Untuk memeriahkan jalannya misa, tampil dua kelompok koor atau paduan suara, yakni dari Dekanat Pontianak dan dari Darit Menyuke, serta dihadiri ribuan masyarakat yang datang dari perwakilan tiap-tiap kabupaten/kota se-Kalbar.
Bacaan-bacaan yang dipilih dalam misa syukur tersebut adalah bacaan dari Injil yang bertemakan kekuasaan, pemerintahan dan kebijaksanaan.
Seperti bacaan pertama yang diambil dari Kitab Putera Sirakh (10:1-8) yang intinya meminta kita manusia agar jangan terpengaruh nafsu kuasa. Lewat Putera Sirakh, Tuhan mengajarkan bahwa seorang pemimpin yang bijaksana adalah yang menjamin ketertiban masyarakat, yang memerintah dengan aman sentosa.
Rakyat akan mengikuti tingkah laku para pemimpin yang bijaksana. Pemimpin yang bijaksana tidak membinasakan rakyatnya, tetapi menjamin perkembangan negerinya. “Manusia bisa berusaha, tapi Tuhan yang maha tahu yang memberikan hasil gemilang kepada usaha manusia,” kata Putera Sirakh.
Karena itu, Tuhan minta jangan membenci sesama, apapun kesalahannya. Dan yang paling penting dipesankan Putra Sirakh adalah jangan terpengaruh oleh nafsu kuasa dan nafsu uang.
Sedangkan bacaan kedua diambil dari Surat Pertama Rasul Petrus (2:13-17), yang mana Petrus meminta kita untuk berlakulah sebagai abdi Allah.
Dalam surat itu, petrus meminta orang yang percaya kepadanya untuk taat kepada semua orang yang memegang kekuasaan, kepada kepala negara—pemimpin tertinggi. Allah menghendaki kita membungkam orang bodoh yang tak mau mengerti, dengan perbuatan dan tingkah laku yang baik. Berlakulah sebagai orang yang merdeka. Janganlah menggunakan kemerdekaan sebagai kedok kejahatan. Tetapi berlakulah sebagai abdi Allah. Hormatilah semua orang dan kasihanilah saudaramu. “Hendaklah takwa kepada Alllah dan hormatilah kepada negara,” pesan Petus dalam surat pertamanya.
Sedangkan dalam bacaan injil Markus (22:15-21) yakni menyangkut hak. Markus dalam injilnya mengatakan “Berikanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar, dan kepada Allah yang menjdi hak Allah”.
Mgr Agus dalam homilinya mengatakan, pada zaman Yesus aja sudah ada pembangkangan, dimana pada waktu itu daerah Palestina adalah jajahan Kekaisar Romawi. Ketika waktunya membayar pajak, ada kelompok di Palestina yang membangkang tidak mau bayar pajak. Suatu ketika mereka mendatangi Yesus yang sedang mengajar murid-muridnya. Kelompok pembangkang yang juga dikenal dengan orang Farisi ini hendak menjerat Yesus dengan bertanya, bolehkan membayar pajak kepada kaisar atau tidak?
Yesus yang sudah mengetahui kejahatan hati mereka berkata, dengan singkat mengatakan, berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar dan berikanlah kepada Allah apa yang menjadi hak Allah.
Kepada orang Farisi itu Yesus balik bertanya, “gambar dan tulisan siapakah ini?” sambil menunjukan uang dinar, karena gambar dan tulisan kaisar, maka ia menjadi hak kaisar.
Jadi di zaman sekarang sikap pro kontra sudah tidak aneh, karena itulah demokrasi. Bagi kita yang percaya dan beriman, kita harus mendukung pasangan pak Cornelis dan Christiandy. “Jangan kita banyak meminta, tapi berilah apa yang bisa diberikan untuk mendukung langkah dan kebijakan keduanya dalam memimpin Kalbar ini lima tahun kedepan,” pinta Mgr. Agus.
Lebih jauh Mgr. Agus mengatakan, kalau bangsa Israel harus menunggu pembebasannya selama 40 tahun dari perbudakan di Mesir, maka kita untuk menunggu pemimpin dari kalangan kita harus pula menunggu 42 tahun lamanya. “Kita masih ada song dua tahun,” ujar Mgr yang sambut tepuk tangan massa yang mengikuti misa syukur tersebut.
Untuk melengkapi kerinduan itu, maka hari ini telah terjadi anugrah yang luar biasa. Untuk pertama kalinya kita bisa melaksanakan misa di pendopo ini.
Romo J Kasimo mengatakan, kita harus menjadi katolik 100 persen dan warga negara 100 persen. “Maknanya, dengan iman yang kita miliki yang harus bisa menjadi terang dan mengarami sesama. Jadi hidup ini tidak hanya berdoa, tapi bermasyarakat juga penting,” ingatnya.
Uskup yang terkenal vokal ini melanjutkan, sejak awal geraja Katolik di Indonesia umumnya dan khsususnya Kalbar, misi masuk dengan mengembangkan pendidikan, kesehatan dan ekonomi. “Jadi sumbangsih gereja Katolik terhadap kemajuan bangsa ini sangat besar. Banyak pemimpin di daerah ini yang lahir dari pendidikan awal misi,” katanya.
Selain misa syukur, Uskup juga memberkati rumah dinas gubernur seraya memercikan air kudus dan garam kesucian. “Air melambangkan hidup, karena air sumber segala kehidupan di dunia ini. Sedangkan garam adalah lambang kesucian, karena garam bisa membuat segalanya jadi enak. Dari kacamata rohani, kita harus bisa mengarami sesama dengan kebaikan dan cinta kasih,” jelas Mgr. Bumbun sebelum memberkati air dan garam.
Pemberkatan mulai dari teras, ruang tamu, ruang tengah, ruang kerja, kamar tidur hingga dapur dan lingkungan pendopo.
Usai misa syukur yang juga dihadiri Ibu Bernadetha Oevaang Oeray, dilanjutkan dengan makan malam bersama dan pada pukul 19-22 digelar panggung hiburan rakyat yang dimerahkan oleh artis-artis ibukota, diantanya Edo Kandolongit dan Trio Macan.□

0 komentar: