BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Sunday, January 20, 2008

Apa Kata Mereka Tentang Cornelis

Oleh: Tanto Yakobus

Jodoh, rezeki dan maut ada di tangan Tuhan. Tak seorang pun yang tahu akan rahasia ilahi tersebut. Lazimnya manusia punya rencana, namun Tuhan juga yang menentukannya. Tapi ada pula hasil yang dicapai sesuai dengan perencanaan dan prediksi sebelumnya. Pun demikian dengan Gubernur Terpilih Kalbar, Drs. Cornelis, MH. Sejak awal sudah banyak yang memprediksi jalannya akan mulus menuju kursi gubernur Kalbar. Namun ada pula yang melihatnnya sebelah mata. Maka dalam perjalanannya ia diuntungkan dengan posisinya sebagai underdog ketimbang incumbent dan kandidat lainnya. Berikut komentar para tokoh tentang Cornelis:

Drs. Massardi Kaphat (Mantan Anggota DPR-RI)

Saya melihat inilah kesempatan Dayak kalau mau jadi Gubernur Kalbar, dan orang yang mampu untuk itu Pak Cornelis. Pertama, beliau pimpinan partai besar, kedua, beliau berani dan mampu bersaing dengan kandidat atau calon lainnya, ketiga beliau punya dana untuk tujuan itu.
Menurut saya kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Kalau tidak, ya tak usah sama sekali. Dan saya selaku masyarakat Dayak tanpa diminta pun akan mensukseskan beliau. “Ini demi perjuangan politik Dayak secara luas,” ulas Kaphat jauh hari sebelum pelaksanaan pemilu gubernur dan wakil gubernur Kalbar pada 15 November 2007 lalu.
Dan prediksi politisi senior ini ternyata terbukti dengan terpilihnya pasangan Cornelis dan Christiandy Sanjaya pada pemilu gubernur lalu. Mereka memproleh dukungan 930.679 suara atau 43,67 persen dari 2.131.089 suara sah.

Prof. Dr. AB Tangdililing (Dekan Fisip Untan)

Saya melihat masyarakat Kalbar khususnya dari kalangan Dayak, mereka ada semacam kerinduan akan kepemimpinan dari kalangan mereka. Sejarah masa lalu masih lekang dalam ingatan mereka, terutama bagi yang tua-tua.
Dengan momen pilkada gubernur ini, adalah momen yang ditunggu-tunggu. Dan saya melihat peluang Pak Cornelis cukup bagus. Selain dia sudah membuktikan kepemimpinannya selama dua periode sebagai Bupati Landak, juga dia punya kesempatan sebagai ketua PDI Perjuangan.
Jadi beliau tidak perlu pusing mau naik sampan yang mana. Dan khans beliau untuk menduduki kursi gubernur cukup terbuka, mengingat dalam pemilihan presiden 2004 lalu, PDI Perjuangan menang di Kalbar. “Dan saya pikir beliau bisa mengulangi sukses pilpres lalu itu,” kata Tangdililing ketika diminta komentarnya tentang khans Cornelis menuju kursi gubernur Kalbar sebelum pemilu gubernur lalu.

Max Jusuf Alkadrie (Pengusaha Perkebunan Tebu)

Cornelis itu Pamong yang mulai dari bawah dengan kemampuannya yang ada dari sisi Managerial Skill dan Leadership serta Visioner. Sekang tinggal dia bagaimana menempatkan para pembantunya yang the right man on the right place. Saya yakin dia akan lebih berhasil karena kepamongannya.
Keyakinan Max Jusuf Alkadrie akan kesuksesan kepemimpinan Cornelis tersebut, didasarkan pada pengalaman dirinya yang anak seorang Pamong (Camat) Pontianak Timur terlama di zamannya. “Saya yakin seorang pamongpraja yang memimpin daripada pengusaha ritel,” ujarnya.

Drs. Cornelius Kimha, M.Si (Birokrat/ Mantan Bupati Pontianak)

Sebagai teman saya tahu paham dan tahu betul dengan kemampuan Cornelis. Soal kepintaran tidak diragukan lagi. Yang membuat dia plus, dia berani memberjuangkan hal-hal yang menurutnya benar. Dia tidak pernah takut dengan siapa pun bila dia merasa benar. “Dia selalu bilang dengan saya tidak ada yang harus ditakuti di unia ini, kecuali terhadap Tuhan dan orang tua. Dua hal tersebut yang paling dijaganya. Dan dia juga orang yang paling setia kawan,” komentar Kimha.
Dengan terpilihnya Cornelis sebagai gubernur Kalbar, adalah jawaban atas kerinduan masyarakat terhadap pemimpin dari kalangannya sendiri. “Dalam kitab Suci mana pun ada tertulis, bahwa tidak ada orang yang mau memperbaiki nasib seseorang kecuali dirinya sendiri yang ingin berubah. Sebagai orang Kalbar, kita berharap dengan terpilihnya Cornelis bisa memperbaiki nasib Kalbar yang tercatat sebagai provinsi termiskin ke-4 se-Indonesia. “Jangan kita berharap orang luar membangun Kalbar, hanya orang Kalbar yang mau peduli dengan daerahnya,” tegas Kimha.


Nurhayati (Ibu Rumah Tangga)
“Saya ingin harga-harga barang turun, tidak mahal. Tidak ngantri lagi kalau harus beli minyak tanah. Pokoknya Cornelis harus memperhatikan rakyat, agar hidupnya tidak susah,” ungkapnya.
Ia juga berharap agar keamanan di Kalimantan Barat selalu terjaga, sehingga ia dan suaminya yang bekerja serabutan bisa mencari uang dengan mudah.

Zaenal Abidin (Pemulung)
”Semoga Cornelis bisa menjadi gubernur yang jujur dan adil,” ungkap zaenal pendek. Dalam kesederhanaan bahasanya, lelaki yang mengaku hanya memiliki sehelai baju yang melekat di badannya berharap agar Cornelis juga memberikan perhatian kepada orang-orang ”kurang” beruntung seperti dirinya. ”Saya punya anak 7, tapi mereka ikut istri saya pulang ke Cirebon. Karena mereka malu saya bekerja seperti ini,” tambahnya.
Baginya yang penting ia bisa mendapatkan uang dan bisa makan saja. Selebihnya Ia mengaku tidak tahu menahu. Kepadaku Ia meminta sehelai kaos putih yang dibagian depannya bergambar pasangan Cornelis-Sanjaya. Namun, sayang panitia mengaku kehabisan stok. Alhasil, tentu saja Zaenal harus rela tidak mengganti baju lagi, termasuk untuk tidur digerobaknya yang sekaligus menjadi rumahnya.


0 komentar: