BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Thursday, November 29, 2007

Aksi Tanam Pohon

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada aksi penanaman 79 juta pohon di Indonesia yang dilakukan secara simbolis di Desa Cibadak, Bogor, Rabu (28/11) menegaskan, bukan sekedar gaya belaka namun merupakan bagian dari upaya Indonesia menyelamatkan bumi.

Aksi tanam pohon yang dilakukan presiden dan ibu Negara Ani Yudhoyono itu, dilakukan pula oleh para menteri hingga pejabat di daerah. Termasuk TNI, Polri dan Kehakiman melakukan hal yang sama.
Pun demikian dengan lembaga pendidikan, mulai dari Mendiknas, hingga ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Para kepala sekolah mendapat pembekalan khusus tentang penanaman pohon tersebut.
Kita berharap aksi tanam pohon tersebut tidak sekedar gaya-gayaan, agar masuk koran atau masuk televisi, bukan pula karena Indonesia menjadi tuan rumah konferensi PBB di Denpansar, Bali Desember mendatang, tapi karena kita ingin Indonesia tidak mengalami bencana karena kesalahan kita, karena kita ingin air, udara tetap ada.
Harapan kita semoga ini merupakan awal yang baik untuk menyelamatkan lingkungan dan menghijaukan kembali hutan, mengembalikan kembali debit air yang turun drastic. Sebab bila kita mau berbuat bersama-sama, tidak ada kata terlambat. Walau sebetulnya hutan kita sudah gundul, air kita sudah semakin habis karena tidak ada lagi hutan penyangga, tapi dengan pekerjaan yang mulia ini, kita yakin upaya bersama itu akan berhasil.
Presiden SBY tidak hanya mencanangkan aksi penanaman 79 juta pohon, tapi juga menetapkan bulan Desember sebagai bulan menanam selama satu bulan penuh. Itu bukan berarti kita tidak boleh menanam di bulan lainnya.
Banyak manfaat yang bisa diambil dari kebiasaan menanam tersebut. Kita turut menyelamatkan bumi. Bahkan sebetulnya, melihat hutan kita yang masih luas, masyarakat dunia harusnya berterima kasih kepada Indonesia karena memiliki hutan hujan tropis yang menjadi paru-paru dunia. Terutama kita di Kalbar ini, banyak Negara yang berkepentingan. Sebab kita punya Taman Nasional Danau Sentarum, Taman Nasional Betung Kerimun dan masih banyak lagi hutan yang berstatus taman nasional yang disebut-sebut sebagai paru-paru dunia.
Karena dunia punya kepentingan dengan kita, maka sepantasnya dunia membantu kita memelihara hutan dengan teknologi dan dengan sumber-sumber keuangan mereka. Dunia bisa alami krisis dan malapetaka yang hebat, apabila kita tidak peduli dengan lingkungan. Sebab bumi makin panas dan kalau iklim terus berubah, maka terjadi banyak bencana, dan yang jadi korban adalah makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia. Oleh karena itu kita dukung aksi tanam pohon tersebut.
Tujuanya jelas untuk mengurangi dampak pemanasan global, meningkatkan absorbsi gas CO2, SO2, dan polutan lainnya, serta mencegah banjir, kekeringan, dan tanah longsor.
Indonesia saat ini memiliki luas hutan tropis 120,3 juta hektar. Terbesar ketiga di dunia, dengan kekayaan alam yang luar biasa, sehingga dianggap sebagai paru-paru dunia. Karena itu, pada Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim di Bali bulan depan, kita bisa menuntut kepada dunia, apa kontribusi mereka untuk kita.
Perlu ada mekanisme yang jelas dari pemanfaatan “carbon trade” tersebut, apakah bermanfaat bagi masyarakat. Semua masih belum jelas. Dilain pihak, negara-negara maju dengan pertumbuhan industrinya seperti Amerika Serikat dan Cina yang menyumbang karbon cukup besar tidak mau menandatangani Protokol Kyoto. Jadi jangan hanya hutan yang diperhatikan, tetapi juga penyebab timbulnya karbon lainnya seperti industri dan transportasi juga perlu diperhatikan.

0 komentar: