BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Monday, August 20, 2007

Betang Panjang


By Tanto Yakobus

Betang panjang atau rumah betang suku Dayak Kalimantan diambang kepunahan. Kini rumah yang dikenal juga sebagai rumah adat itu sudah langka dan sulit ditemukan di perkempangungan Dayak.
Di Kalimantan Barat (Borneo Barat) betang panjang hanya bisa ditemui di sebagian kecil kampung lagi. Dari 13 kabupaten/kota se-Kalbar, hanya bebarapa kabupaten yang masih ada betangnya.


Bagi Anda yang kebetulan berkunjung ke Kabupaten Kapuas Hulu, agak mudah mencar betang panjang. Tapi bila Anda berkunjung ke kabupaten lain seperti Sanggau, Sintang, Melawi, Ketapang dan Sekadau hampir-hampir tidak ditemukan lagi betang panjang.
Zaman pemerintahan orde baru betang panjang banyak digusur alias dibongkar oleh pemerintah dengan alasan tidak memenuhi standar kesehatan bagi penghuninya.
Sebab selain pengap udara juga rentan kebakaran. Tapi ironinya di kota-kota justrus dibangun rumah petak atau ruko yang merupakan modifikasi dari betang panjang itu sendiri. Adilkah?
Setelah langka sekarang ini, pemerintah maupun masyarakat adat baru berlomba-lomba ingin mendirikan kembali betang panjang tersebut. Sebab generasi sekarang hanya bisa menyaksikan miniatur betang panjang yang dipajang di lokasi pameran atau kisah dari para orangtua mereka saja.
"Mengusur betang panjang sama saja dengan mencerabut akar budaya Dayak itu sendiri".

Foto: Borneo Tribune/Antara

2 komentar:

Yolla Elwyn said...

Kapan ya bisa maen ke kalimantan..:))

Elyani said...

Itulah repotnya kalau kita terlalu tergantung pada pemerintah. Masyarakat seharusnya memiliki rasa memiliki paling tinggi terhadap warisan budaya bangsa. Ada baiknya kita mulai dari lingkungan paling kecil, yaitu di sekolah2 dasar, agar mereka memiliki kecintaan terhadap warisan budaya bangsa sejak dini.