BERPEGANGLAH PADA DIDIKAN, JANGANLAH MELEPASKANNYA, PELIHARALAH DIA, KARENA DIALAH HIDUPMU...Amsal 4:13

Sunday, June 10, 2007

Gawai Dayak 2007

Penonton dibuat histeris ketika Martinus Sudarno dan Yoseph Oedillo Oendon memandu acara lelang barang kerajinan karya para seniman Dayak yang berlangsung di Betang, Jalan Sutoyo tadi malam.
Barang yang dilelang itu berupa perisai, lukisan di atas kanvas dan patung yang terbuat dari kayu belian (ulin).
Para tokoh dan sepuh Dayak yang menghadiri acara tersebut antusias mengikuti lelang dimaksud. Mulai dari pengusaha Dayak yang sukses di Jakarta, Dicky, Paulus maupun mereka yang sudah mapan di daerah ini. Entah gensi atau memang ingin membantu dan menghargai para seniman Dayak, yang jelas mereka saling berlomba menunjukkan tangan ketika pemandu acara menyebutkan nilai barang lelang.
Secara keseluruhan hasil lelang kesenian Dayak berupa perisai, patung dan lukisan di atas kanvas itu laku terjual Rp 97 juta.
Perisai karya Martin yang menjadi juara pertama oleh Paulus dihargai Rp 40 juta. Sedangkan baju manik, dasi dan peci dari Betang Centre laku Rp 10 juta dan jatuh ke tangan Cornelis yang juga Bupati Landak.
Paket pertama hasil karya yang ditawarkan adalah juara tiga lomba melukis perisai, lukisan di atas kanvas dan patung, dibuka dengan harga Rp 2 juta yang ditawarkan oleh Fredrik Kuyah, Herkulana menawar Rp 3 juta. Akhirnya barang lelang menjadi milik Kepala Dinas Pariwisata Kalbar, Rihat Nasir Silalahi dengan harga Rp 4 juta.
Sedangkan untuk lelang kedua adalah juara kedua lomba melukis perisai, lukisan di atas kanvas dan patung juga dijadikan satu paket. Yang beruntung mendapatkan paket lelang tersebut adalah Herri Djaong dengan harga Rp 6 juta. Namun sebelum jatuh ke tangan Herri Djaong, barang yang pertama kali dibuka dengan harga Rp 5 juta itu silih berganti ditawar oleh Herkulana dan Purwanto Suwito anggota DPRD Kalbar dan tokoh lainnya termasuk Bupati Sekadau, Simon Petrus. Namun akhirnya yang berhak mendapatkan adalah Herri Djaong dengan penawaran tertinggi Rp 6 juta.
Pada lelang terakhir panitia menawaikan perisai, lukisan di atas kanvas dan patung yang menjadi juara pertama jatuh ke tangan Paulus dengan harga Rp 40 juta.
Sedangkan paket perisai dari salah satu Sanggar juga laku terjual dengan harga Rp 7,5 juta, dan langsung diboyong oleh Ibu Herkulana.
Pada penutupan lelang, panitia juga menawarkan rompi, dasi dan peci dari manik-manik. Barang tersebut jatuh ke tangan Cornelis dengan harga Rp 10 juta. Uangnya langsung diserahkan kepada Betang Centre—cikal bakal pembangunan Betang di Sungai Ambawang.
Itulah rangkaian acara penutupan Pekan Gawai dan Gelar Budaya Dayak se-Kalimantan, namun sebelumnya ditampilkan juga tari-tarian dan penyanyi-penyanyi Dayak. Bupati Sekadau, Simon Petrus menilai secara keseluruhan pelaksanaan Gawai dan Gelar Budaya Dayak se-Kalimantan ini berlangsung sukses. “Kita patut memberi pujian kepada panitia yang dengan segenap tenaga dan pikirannya bisa melaksanakan gawai ini dengan baik,” komentarnya di sela-sela penutupan gawai tadi malam.

0 komentar: